Begini Nasib Pengecer Setelah Harga BBM Naik

Pangga Rahmad

Reporter

Sabtu, 08 Oktober 2022  /  5:43 pm

Bensin eceran jenis pertalite sepi pembeli pasca kenaikan harga BBM. Foto: Pangga Rahmad/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Kenaikan harga BBM, secara otomatis mempengaruhi kebutuhan mendasar lainnya. Dampak kenaikan BBM, juga menyeret keberadaan beberapa pengecer jenis pertalite yang bisa ditemui di pinggir jalan.  

Imin Laduri (42), saat ditemui di warungnya di sekitar Jalan Teporombua, Watubangga mengaku, ada penurunan yang cukup signifikan mengenai hasil penjualannya sebagai pengecer bensin setelah kenaikan harga dari Rp 10.000 menjadi Rp 12.000 per botol.

"Dulu (sebelum harga BBM naik), bisa terjual 10 botol dalam sehari, (berarti) Rp 100 ribu. Sekarang tidak, paling dua atau tiga botol," terang lelaki yang memiliki tiga orang anak ini, Sabtu (8/10/2022).

Baca Juga: Tanggapan Asmawa Tosepu Soal Kabar Penunjukan Dirinya Jadi Pj Wali Kota Kendari

Pedagang bensin lainnya, Siti Nur (38) juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mengaku, hasil penjualannya tidak sebanyak sewaktu harga BBM belum naik.

"Sekarang sepi sekali, paling 3 botol (sehari), karena mungkin harganya juga sudah naik, sudah Rp 12.000 satu botol, ada juga yang jual Rp 13.000," terang Siti di sebuah warung kecil miliknya di Jalan Budi Utomo, Wua-Wua.

Baca Juga: Tawarkan Wahana Bermain dan Beragam Pakaian, Kendari Beach Makin Ramai Pengunjung

Kenaikan harga bensin eceran ini rupanya turut menjadi alasan beberapa pengendara motor lebih memilih mengisi bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), sekalipun harus mengantre.

Salah satunya pengendara Ojek Online (Ojol), Agus T (29). Ia mengungkapkan, harga bensin eceran sudah tidak bersahabat seperti dulu.

"Dulu Rp 10.000 sudah bisa satu botol, sekarang tidak, mending di sini (SPBU)," kata Agus saat mengantre BBM di SPBU Piere Tendean. (A)

Penulis: Pangga Rahmad

Editor: Kardin