BMKG Ingatkan Warga Sulawesi Tenggara Waspada El Nino Juli Mendatang
reporter
Minggu, 18 Juni 2023 / 8:14 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengimbau masyarakat Sulawesi Tenggara siaga potensi terjadinya El Nino.
Kepala Stasiun Klimatologi Konawe Selatan, Aris Yunatas menyebut, berdasarkan prakiraan cuaca El Nino pada tahun ini terjadi pada Juli-Agustus 2023.
"Semua stakeholder baik pemda maupun masyarakat perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi musim kemarau dengan adanya El Nino," tuturnya beberapa waktu lalu.
Daerah yang perlu diwaspadai jelang musim kemarau pada Juli mendatang adalah Rawa Aopa, Rawa Tinondo daerah Buton Utara, dan Kolaka Utara yang mempunyai history terkait dengan kebakaran hutan.
"Dan kami juga sudah menyurat ke gubernur terkait dengan potensi titik hotspot di Sulawesi Tenggara, Kami berharap surat itu bisa di daerah yang rawan karhutla," tambahnya.
Baca Juga: BMKG Prediksi Terjadi Banjir dan Longsor di Nusa Tenggara Timur
Dilansir dari laman Bmkg.go.id, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
Selama periode El Nino, terjadi perubahan aliran angin dan distribusi suhu di atmosfer. Dampaknya dapat meluas ke seluruh dunia dan mempengaruhi cuaca dan iklim di berbagai daerah. El Nino adalah fenomena alam yang dapat memiliki dampak signifikan terhadap sektor pertanian.
Dalam sektor pertanian, El Nino dapat menjadi tantangan besar karena dapat mengganggu pola cuaca yang berdampak pada produksi pertanian dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, pemantauan dan pemahaman yang baik tentang El Nino sangat penting agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan penyesuaian yang tepat untuk mengurangi dampaknya.
Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu diwaspadai terkait dengan kejadian El Nino di sektor pertanian seperti dikutip dari laman tanamanpangan.pertanian.go.id:
1. Kekeringan
El Nino sering dikaitkan dengan peningkatan suhu permukaan laut dan penurunan curah hujan di beberapa wilayah. Hal ini dapat menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan, mengurangi ketersediaan air untuk pertanian.
Tanaman membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik, dan kekurangan air dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen.
2. Gangguan musim tanam
El Nino dapat mengganggu musim tanam dan mengubah pola cuaca yang biasanya terjadi. Perubahan ini dapat menyebabkan penundaan dalam penanaman tanaman, penurunan luas tanam, atau bahkan kegagalan panen.
Petani perlu memperhatikan perubahan cuaca yang terkait dengan El Nino agar dapat menyesuaikan jadwal tanam mereka.
Baca Juga: BMKG Mencatat Indonesia Diguncang Gempa Puluhan Ribu Kali Sepanjang 2022
3. Penyakit dan hama
El Nino dapat mempengaruhi persebaran penyakit dan hama tanaman. Perubahan kondisi cuaca dapat menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi beberapa penyakit dan hama.
Ini dapat menyebabkan penyebaran yang lebih cepat dan lebih luas dari serangan penyakit dan hama, yang dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen.
4. Penurunan kualitas tanaman
Kondisi cuaca yang ekstrem yang terkait dengan El Nino, seperti suhu yang tinggi dan kekurangan air, dapat menyebabkan penurunan kualitas tanaman.
Buah-buahan dan sayuran yang tumbuh dalam kondisi yang tidak ideal cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil, rasa yang kurang enak, dan kualitas yang buruk secara keseluruhan. (B)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS