Upacara HGN di SMAN 2 Kendari, Kadis Dikbud Sulawesi Tenggara Tekankan Pendidikan Humanis dan Anti Kekerasan

Erni Yanti, telisik indonesia
Selasa, 25 November 2025
0 dilihat
Upacara HGN di SMAN 2 Kendari, Kadis Dikbud Sulawesi Tenggara Tekankan Pendidikan Humanis dan Anti Kekerasan
Kadis Dikbud Sultra, Prof Aris Badara memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional di SMAN 2 Kendari. Foto: Erni Yanti/Telisik.

" Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kendari dan diikuti seluruh Osis se-Kota Kendari "

KENDARI, TELISIK.ID - Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kendari dan diikuti seluruh Osis se-Kota Kendari, Selasa (25/11/2025).

Tahun ini, upacara tidak hanya menjadi ajang penghormatan kepada guru, tetapi juga momentum penguatan komitmen bersama untuk menciptakan pendidikan yang lebih aman, humanis, dan berkualitas.

Kegiatan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Prof. Aris Badara, Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Surip Widodo, serta perwakilan Densus 88 yang memberikan penguatan terkait pencegahan intoleransi dan radikalisme.

Dalam penyampaiannya, Prof Aris mengatakan, peringatan tersebut menjadi pengingat bahwa guru adalah penjaga masa depan bangsa.

Meski masih banyak evaluasi, ia menilai peran guru saat ini tetap mampu menjaga arah pendidikan dengan penuh kehati-hatian.

Baca Juga: Disdikbud Kota Kendari Keluarkan Imbauan Soal Maraknya Isu Penculikan Anak

Ia menegaskan, pemerintah provinsi bersama kementerian akan memperkuat program pemuatan karakter, peningkatan kesejahteraan guru, serta penyisipan materi anti kekerasan dalam kurikulum pada tahun 2026.

Salah satu rangkaian penting upacara adalah penandatanganan komitmen pendidikan damai oleh seluruh sekolah di Kota Kendari.

Tanda tangan ini menjadi bentuk dukungan terhadap program nasional dalam pencegahan intoleransi, radikalisme, kekerasan, dan perundungan di sekolah.

Menurut Prof Aris, deklarasi damai oleh para siswa melalui OSIS harus berlanjut dalam aksi nyata agar dampaknya terasa di seluruh sekolah.

Selain itu, mencegah maraknya tawuran pelajar di beberapa daerah, ia berencana membentuk Forum Komunikasi OSIS Sultra.

Forum ini akan dilengkapi program kerja nyata yang bertujuan membangun komunikasi antarsekolah dan mencegah konflik horizontal antar pelajar.

Ia juga menekankan bahwa kekerasan dan perilaku menyimpang tidak bisa hanya dibebankan kepada sekolah. Komunikasi intens antara guru dan orang tua harus dibangun.

Anak-anak berada pada usia labil, sehingga bimbingan moral dan etika dari kedua pihak menjadi kunci pembentukan karakter.

Lebih lanjut, Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan, Surip Widodo, menyampaikan bahwa kegiatan HGN tahun ini merupakan agenda nasional yang berlangsung serentak dan dipantau langsung pemerintah pusat.

Ia mengungkapkan beberapa program yang akan menyentuh guru dan sekolah di Sultra, meliputi pelatihan pencegahan kekerasan di sekolah, program STEM, pelatihan guru BK dan wali kelas SD, penguatan Bahasa Inggris untuk SD, serta peningkatan mutu melalui Rapor Pendidikan.

Menurutnya, guru harus tetap adaptif dan bersemangat karena pemerintah berkomitmen terus meningkatkan kesejahteraan mereka, termasuk percepatan pencairan tunjangan profesi.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 2 Kendari, Nur Aida, mengungkapkan kebanggaannya karena sekolahnya terpilih menjadi tuan rumah upacara HGN tingkat Kota Kendari.

Dalam rangkaian upacara, OSIS dari berbagai sekolah membacakan Deklarasi Damai sebagai komitmen menolak kekerasan dan perundungan.

Baca Juga: Indoraya Buka Lowongan Kerja untuk Driver hingga Sales di Kendari

Menurut Nur Aida, Hari Guru menjadi momen perenungan penting. Guru akan bermakna jika kehadirannya memberi dampak positif bagi siswanya.

Setelah upacara, dilanjutkan dengan launching program Sekolah Ramah Anak. Program ini menekankan pendekatan humanis, tanpa sanksi keras, serta pembinaan persuasif tanpa intimidasi.

Sekolah saat ini tengah menyusun program pembelajaran luar ruangan serta memperkuat pelatihan untuk peningkatan kualitas SDM guru.

Sinergi pemerintah, guru, orang tua, dan siswa diharapkan dapat membangun ekosistem pendidikan yang bebas kekerasan, berkarakter, dan adaptif terhadap perubahan.

Melalui transformasi ini, Sulawesi Tenggara menargetkan terbentuknya generasi muda yang beretika, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan. (Adv-A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga