Bosan dengan COVID-19, Negara-Negara Ini Akan Hidup Normal

Ibnu Sina Ali Hakim

Reporter

Sabtu, 19 Februari 2022  /  4:47 pm

Negara di Eropa akan memulai hidup dengan kenormalan seperti dahulu. Foto: Tempo.co

KENDARI, TELISIK. ID - Negara di Eropa akan melonggarkan pembatasan COVID-19 dan bersiap untuk hidup normal.

Mereka akan menyusul sejumlah negara Benua Biru lainya yang telah terlebih dahulu melakukan pelonggaran bahkan mencabut pembatasan COVID-19 yang tampaknya memicu kebosanan.

Negara pertama adalah Jerman. Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengatakan, negara Bavaria itu akan melonggarkan pembatasan COVID-19 karena gelombang infeksi dari varian virus Corona, Omicron, tampaknya telah melewati puncaknya.

Setelah pertemuan dengan para kepala negara bagian pada Rabu pagi, Scholz mengatakan Jerman siap untuk memandang ke depan dengan lebih percaya diri terkait COVID-19. Namun, dia mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir.

“Setelah dua tahun yang panjang ini, kami pantas mendapatkan sesuatu yang entah bagaimana membaik lagi dan sepertinya itulah yang kami miliki di depan kami,” kata Scholz kepada wartawan setelah pertemuan seperti dilansir dari AlJazeera.com.

Kemudian dalam sebuah tweet, Scholz mengatakan bahwa sementara jumlah infeksi tinggi, itu "tidak lagi meningkat".

“Kami sekarang dapat menarik pembatasan selangkah demi selangkah, tetapi kami harus terus berhati-hati,” katanya.

Pada Rabu kemarin, Jerman melaporkan 219.972 kasus baru virus Corona setiap hari, turun 6 persen dibandingkan dengan hari yang sama pekan lalu. Insiden infeksi tujuh hari per 100.000 orang juga turun menjadi 1.401 dari 1.438 pada hari Selasa.

Dalam rencana tiga tahap, pemerintah Jerman setuju untuk mencabut pembatasan pertemuan pribadi di dalam ruangan bagi mereka yang divaksinasi atau pulih dari virus dalam beberapa hari.

Baca Juga: Ratusan Orang di Negara Ini Minta Dijebloskan ke Penjara, Ini Alasannya

Pemeriksaan bukti vaksinasi atau hasil tes negatif di toko non-esensial akan dihentikan, tetapi pemakaian masker tetap diperlukan. Pada fase kedua mulai 4 Maret, ukuran maksimum yang diizinkan untuk acara di luar ruangan akan meningkat menjadi 25.000 orang dan klub malam akan dibuka kembali untuk mereka yang telah menerima tiga dosis vaksin atau mereka yang memiliki dua dosis vaksin ditambah tes COVID negatif.

Draft menunjukkan bahwa orang Jerman yang tidak divaksinasi akan diizinkan masuk ke restoran dengan tes negatif mulai 4 Maret.

Semua pembatasan utama, termasuk persyaratan untuk bekerja dari rumah, akan berakhir pada 20 Maret, tetapi persyaratan untuk menjaga jarak dan memakai masker di dalam ruangan dan di transportasi umum akan tetap berlaku setelah 19 Maret.

Dilansir dari Sindonews.com, Negara berikutnya adalah Swiss. Negara pegunungan itu mengatakan kondisinya tepat untuk mempercepat normalisasi kehidupan secara nasional.

Mulai Kamis atau hari ini, satu-satunya persyaratan virus Corona yang tersisa di Swiss adalah kewajiban untuk mengasingkan diri selama lima hari setelah tes positif dan memakai masker di transportasi umum serta di lembaga perawatan kesehatan. Namun, aturan tersebut akan berakhir paling lambat akhir Maret.

"Dewan Federal mengambil keputusan untuk mencabut sebagian besar tindakan untuk menahan pandemi virus Corona," kata pemerintah Swiss dalam sebuah pernyataan.

“Masker dan sertifikat COVID tidak lagi diperlukan untuk memasuki toko, restoran, tempat budaya, dan tempat serta acara publik lainnya," sambung pernyataan itu.

“Kewajiban memakai masker di tempat kerja dan anjuran bekerja dari rumah juga akan berakhir,” demikian bunyi pernyataan itu. Negara ketiga di Eropa yang akan mencabut pembatasan COVID-19 adalah Austria .

Baca Juga: Ini Negara dengan Gelandangan Paling Banyak di Dunia, Ada Indonesia?

Kanselir Austria Karl Nehammer mengatakan pemerintahnya akan membatalkan sebagian besar pembatasan mulai 5 Maret.

Hanya mengenakan masker di toko-toko kebutuhan pokok dan di transportasi umum yang akan tetap diwajibkan bersamaan dengan pembatasan masuk di rumah sakit dan tempat-tempat lain dengan kelompok rentan.

“Pandangannya menunjukkan kepada kita bahwa bersama-sama kita dapat dengan hati-hati dan bijaksan tetapi dengan tekad mengambil kembali kebebasan yang diambil virus itu,” kata Nehammer kepada wartawan.

Jerman, Swiss dan Austria akan bergabung dengan Denmark, Inggris, Prancis, dan Belanda, yang secara bertahap melonggarkan tindakan COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir. Sementara Norwegia dan Swedia telah mencabut semua pembatasan COVID-19. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Kardin