Demonstran Terlibat Adu Jotos dengan Pegawai Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra Saat Unjuk Rasa

Erni Yanti

Reporter

Jumat, 20 September 2024  /  6:24 pm

Salah seorang demonstran yang menjadi korban pemukulan saat unjuk rasa. Foto:Ist

KENDARI, TELISIK.ID – Aksi demonstrasi jilid II yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Sulawesi Tenggara, yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Aktivis Lintas Kampus Sulawesi Tenggara (Imalak Sultra), berakhir ricuh di Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, Jumat (20/9/2024).

Ketua Imalak Sultra, Ali Sabarno, mengampaikan bahwa aksi ini dilakukan untuk menuntut pertanggungjawaban terkait dugaan korupsi dalam dua paket pekerjaan yang dianggap bermasalah.

“Gerakan ini bertujuan untuk meminta penjelasan mengenai pengadaan bibit kopi di Buton Selatan dan penyelamatan jeruk Siompu berbasis pupuk, serta pembuatan 100 buku hasil kajian yang diduga kuat mengindikasikan adanya korupsi,” ujarnya.

Baca Juga: KPU Kota Kendari Siapkan 150 Titik Penempatan Alat Peraga Kampanye Pilkada 2024

Namun, aksi tersebut berujung pada bentrokan fisik antara massa demonstran dan pegawai Dinas Perkebunan dan Hortikultura. Ali menjelaskan bahwa insiden itu terjadi secara spontan ketika massa berusaha membakar ban sebagai bentuk protes.

“Kejadiannya berlangsung cepat, saat massa aksi ingin membakar ban, terjadi tarik menarik. Salah satu peserta aksi terkena pukulan dan dicekik,” tambahnya.

Farit, salah satu korban dan koordinator lapangan, menjelaskan lebih lanjut mengenai insiden tersebut. Ia mengungkapkan bahwa terjadi cekcok antara demonstran dan pegawai, yang berujung pada tindakan kekerasan.

“Ada cekcok kecil dengan pegawai Dinas Perkebunan, dan saya ditarik oleh salah satu oknum pejabat yang kemudian mencekik saya. Saya terjatuh dan dipukul di dada, yang mengakibatkan baju saya robek dan dada saya sedikit memar,” tuturnya.

Baca Juga: Pemimpin Kota Kendari Diminta Perhatikan Keberlangsungan Pedagang Kecil dan UMKM

Farit juga menjelaskan bahwa ia telah melaporkan insiden tersebut ke Polresta Kendari dan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.

“Saya sebagai korban telah melaporkan tindakan kekerasan oleh oknum pegawai Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sulawesi Tenggara ke Polres Kendari dan akan melanjutkan aksi hingga masalah ini selesai,” ujarnya.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak terkait belum memberikan tanggapan resmi mengenai insiden tersebut. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS