Deretan Psikopat Wanita Berdarah Dingin dan Tak Kenal Ampun Nyawa Dijadikan Mainan

Ahmad Jaelani

Reporter

Sabtu, 15 Juni 2024  /  7:02 pm

Isabela Guzman, menjadi ikon wanita terkejam karena kasus pembunuhan sadis terhadap ibu kandungnya. Foto: Repro Insertlive.com

KENDARI, TELISIK.ID - Beberapa wanita ini Dijuluki dengan Psikopat terkejam tak punya belas kasih. Tak hanya parasnya yang menipu, namun tindakannya juga diluar nalar manusia.

Psikopat sering kali diasosiasikan dengan laki-laki. Bukan tanpa alasan kok. Sebab mayoritas psikopat terkenal di dunia memang datang dari kaum adam. Lihat saja deretan nama seperti Ted Bundy, Jeffrey Dahmer, Vlad the Impaler, hingga Norman Bates. Semuanya adalah laki-laki.

Akan tetapi, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa perempuan pun bisa menjadi berdarah dingin seperti nama-nama di atas. Faktanya, tidak sedikit, lho, perempuan yang diam-diam ternyata psikopat. Mereka juga tak kalah brutal dengan laki-laki.

Berikut deretan psikopat perempuan ternama sepanjang sejarah dilansir dari IDN Times, Sabtu (15/6/2024):

Baca Juga: Begini Cara Masyarakat Sipil Tanah Air Bisa Diterjunkan Langsung Bantu Gaza Palestina

Isabela Guzman

Di tahun 2020 ini, sempat ada kabar yang menggemparkan dunia. Seorang perempuan asal Colorado, Amerika Serikat  disidang setelah menikam ibunya 79 kali di wajah dan lehernya. Tak hanya itu, ia tampak tersenyum di persidangan tersebut. Ialah Isabella Guzman.

Menurut pengakuan ayah tirinya, perempuan berusia 18 tahun tersebut sudah sering bertengkar dengan sang ibu. Sebelum pembunuhan terjadi, Guzman sempat meludahi wajah ibunya dan mengancam dengan kata-kata "kamu akan membayar" melalui email.

Beberapa hari setelahnya, Guzman tampak menyerang ibunya saat berada di kamar mandi. Dari balik pintu kamar mandi yang tertutup, ayah tirinya melihat darah mengalir dari dalam. Setelahnya, sang ibu meninggal tergeletak di lantai dengan luka sobek dan tusukan yang banyak.

Setelah membunuh, Guzman pergi dari rumah dalam keadaan berlumuran darah ibunya. Ia pergi ke toko terdekat dan menumpang mandi dengan alasan ia baru saja diperkosa. Namun ia akhirnya tertangkap oleh polisi.

Menurut dokter, Isabella Guzman mengidap skizofrenia paranoid. Kondisi itu membuatnya sering berhalusinasi dan berbicara sendiri. Ia kini dirawat dengan jangka waktu yang tak ditentukan hingga tidak lagi menjadi ancaman.

Elizabeth Bathory

Lahir di tahun 1560, Elizabeth Bathory merupakan bangsawan di Kerajaan Hungaria. Bukan kekayaan atau jabatan yang membuatnya terkenal, melainkan sifatnya yang kejam dan sadis.

Sekitar tahun 1585 hingga 1610, Bathory diduga telah membunuh 600 perempuan muda yang tak bersalah. Inilah kenapa ia dinobatkan sebagai pembunuh perempuan paling produktif sepanjang sejarah. Metode eksekusinya pun sangat keji.

Dilansir All That's Interesting, Bathory akan menyiksa korbannya yang telanjang, memaksa mereka memakan dagingnya sendiri, menusuk dengan jarum, membakar wajah, hingga organ intimnya. Penyiksaan ini berlangsung selama berminggu-minggu sehingga banyak korban yang mati kelaparan dan kesakitan.

Menurut cerita yang beredar, Bathory akan mengambil darah korbannya untuk mandi dan minum. Tujuannya adalah untuk mempertahankan kecantikan dan agar awet muda. Lebih parahnya lagi, Elizabeth Bathory tidak pernah benar-benar dihukum.

Ia hanya dipaksa tinggal di rumah kecil yang terpencil dengan beberapa penjaga hingga ia meninggal di tahun 1614.

Aileen Wuornos

Aileen Wuornos merupakan pembunuh berdarah dingin terkenal di Amerika Serikat. Kisah hidupnya sangatlah rumit. Semasa kecil, Wuornos tumbuh di lingkungan yang tidak bersahabat.

Sang ibu membuangnya sementara ayahnya mendekam di penjara. Wuornos pun tinggal bersama kakek dan nenek, dilansir dari merdeka.com.

Baca Juga: Fakta Menarik Manusia Rp 1.700 Triliun Jensen Huang, Sebut Komputer Tak Diperlukan Masa Mendatang

Menurut pengakuan, sang kakek sering memperkosa dirinya. Itulah kenapa di usia 15 tahun, ia pergi dari rumah dan menjadi seorang pelacur. Setelahnya, ia melakukan berbagai macam tindak kriminal. Mencuri, merampok, mengancam orang, hingga berbuat kekerasan.

Pada tahun 1989 hingga 1990, polisi menemukan bahwa Wuornos telah membunuh enam orang laki-laki. Semua korban ditemukan dengan banyak tembakan di tubuhnya. Beberapa di antara mereka pun telanjang dan dibuang di hutan.

Saat diperiksa, Wuornos membuat pengakuan yang berbeda-beda mengenai korbannya. Terkadang ia mengaku, terkadang ia menampik pembunuhan yang dilakukannya. Di lain waktu, Wuornos mengatakan ia membunuh karena ingin merampok. Namun ia juga sempat mengatakan bahwa para korban mencoba untuk memperkosanya.

Terlepas dari itu, Wuornos terbukti bersalah dan melakukan pembunuhan yang disengaja. Pada tahun 2002, ia dieksekusi mati dengan injeksi. Kisahnya diangkat menjadi film berjudul Monster. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS