Fakta Menarik Manusia Rp 1.700 Triliun Jensen Huang, Sebut Komputer Tak Diperlukan Masa Mendatang

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 14 Juni 2024
0 dilihat
Fakta Menarik Manusia Rp 1.700 Triliun Jensen Huang, Sebut Komputer Tak Diperlukan Masa Mendatang
Jensen Huang, manusia dengan kekayaan Rp 1.700 triliun, sedang makan di pinggir jalan. Foto: Facebook@jensenhuang

" Di masa depan, ilmu komputer tidak akan lagi dibutuhkan. Manusia tidak perlu lagi mempelajari ilmu komputer untuk membuat pemrograman "

NEW YORK, TELISIK.ID - Di masa depan, ilmu komputer tidak akan lagi dibutuhkan. Manusia tidak perlu lagi mempelajari ilmu komputer untuk membuat pemrograman.

Jensen Huang mengungkapkan bahwa perkembangan kecerdasan buatan (AI) akan membuat komputer menjadi lebih pintar, sehingga mereka akan dapat memahami dan menjalankan perintah manusia tanpa perlu pemrograman yang rumit.

Huang yang memiliki kekayaan sebesar Rp 1.700 triliun menyatakan bahwa AI akan membuat komputer paham dengan bahasa manusia, seperti dikutip Telisik.id dari CNBC Internasional, Jumat (14/6/2024).

Profesi computer engineer atau pemrograman komputer selama beberapa dekade terakhir menjadi salah satu pekerjaan yang paling dicari. Permintaan atas penulis kode bahasa komputer itu sangat tinggi karena perusahaan berlomba-lomba membuat produk digital seperti aplikasi dan software.

Namun, sejak perkembangan Artificial Intelligence (AI) beberapa tahun terakhir, pandangan ini mulai berubah. AI telah membuat masyarakat semakin melek teknologi dan mengurangi kebutuhan akan keahlian pemrograman tradisional.

AI akan memungkinkan komputer untuk memahami bahasa manusia secara langsung. Huang menjelaskan bahwa di masa depan, manusia hanya perlu memberikan perintah pada komputer menggunakan bahasa mereka sendiri.

Baca Juga: Begini Lirik Lagu Resmi Piala Euro 2024, Lengkap dengan Terjemahannya

Komputer akan memahami apa yang manusia inginkan dan tujuannya, serta mampu mengerjakan tugas yang dibutuhkan manusia. Ini akan menghilangkan kebutuhan untuk belajar ilmu komputer secara mendalam bagi kebanyakan orang.

Meskipun demikian, Huang tidak setuju dengan pandangan bahwa robot akan menggantikan manusia sepenuhnya. Dia percaya bahwa meskipun robot akan mengambil alih banyak pekerjaan di pabrik, mereka masih memerlukan bimbingan dan pelatihan dari manusia.

Manusia akan tetap berperan penting dalam melatih robot untuk menjadi lebih produktif. Robot akan belajar dari data yang diperoleh dari pergerakan dan aktivitas manusia sehari-hari.  Huang yakin bahwa perkembangan AI ini tidak akan menyebabkan pengangguran massal.

Sebaliknya, dia percaya bahwa ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Ketika perusahaan menjadi lebih produktif, pendapatan mereka akan meningkat, yang pada akhirnya akan mendorong mereka untuk merekrut lebih banyak karyawan. Menurut Huang, peran manusia akan tetap krusial dalam ekosistem yang semakin otomatis ini.

Berikut adalah profil dan biodata Jensen Huang dikutip dari Suara.com jaringan Telisik.id, bos NVIDIA yang semakin kaya berkat perkembangan teknologi AI. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang melejit telah membawa berkah bagi banyak perusahaan, termasuk NVIDIA.

Perusahaan ini kebanjiran pesanan chip yang banyak digunakan dalam bisnis AI. CEO NVIDIA, Jensen Huang, juga menikmati keuntungan besar dari kesuksesan ini. Menurut laporan tahunan NVIDIA untuk tahun fiskal Februari 2023-Januari 2024, Huang menerima paket kompensasi senilai 34,2 juta dolar AS (sekitar Rp 545 miliar).

Menurut Bloomberg Billionaires Index, Jensen Huang kini menjadi orang terkaya ke-18 di dunia dengan total kekayaan pribadi mencapai 80,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 1.283 triliun). Jensen Huang adalah salah satu pendiri pembuat chip grafis NVIDIA pada tahun 1993 dan telah menjabat sebagai CEO dan presiden perusahaan tersebut sejak saat itu.

Huang memiliki sekitar 3 persen saham NVIDIA, yang go public pada tahun 1999. Lahir di Taiwan, Huang pindah ke Thailand saat masih kecil, namun keluarganya mengirim dia dan saudara laki-lakinya ke Amerika Serikat ketika kerusuhan sipil meningkat di Thailand.

NVIDIA menjadi kekuatan dominan dalam chip game komputer dan telah berkembang dengan merancang chip untuk pusat data dan mobil otonom. Huang telah memberikan kontribusi besar dalam bidang pendidikan dan penelitian.

Baca Juga: Deretan Wanita Cantik Penerus Tahta Kerajaan di Era Modern

Dia menyumbangkan 30 juta dolar AS kepada Stanford untuk pembangunan sebuah pusat teknik, dan pada tahun 2022, dia memberikan 50 juta dolar AS kepada Oregon State University untuk sebuah pusat penelitian yang memiliki nama yang sama.

Ketika berusia lima tahun, keluarganya pindah ke Thailand, tetapi karena Perang Vietnam yang sedang berlangsung, orang tua Huang memutuskan untuk tidak menetap di sana secara permanen. Akhirnya, mereka pindah ke Amerika Serikat. Huang lulus SMA pada tahun 1981 dan melanjutkan kuliah di Oregon State University (OSU).

Di OSU, Huang bertemu Lori Mills, sesama mahasiswa teknik, dan pasangan tersebut kemudian menikah. Huang lulus dengan gelar sarjana teknik elektro dari OSU pada tahun 1984.

Setelah lulus, Huang pindah ke Silicon Valley dan bekerja di Advanced Micro Devices selama sekitar satu tahun sebelum menerima pekerjaan di LSI Logic Corporation. Di LSI Logic, Huang naik pangkat dan akhirnya menjadi direktur sebuah divisi perusahaan. Sambil bekerja, ia melanjutkan pendidikannya dan memperoleh gelar master di bidang teknik elektro dari Universitas Stanford.

Dalam kepemimpinannya di NVIDIA, Huang telah mengarahkan perusahaan menuju kesuksesan besar dalam berbagai bidang, termasuk game komputer, pusat data, dan teknologi mobil otonom. Perkembangan AI yang pesat dan inovasi yang terus dilakukan oleh NVIDIA telah menjadikan perusahaan ini sebagai salah satu pemimpin dalam industri. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga