Dianggap Daerah Potensi, Tiga Kabupaten di NTT Diharapkan Jadi Sentra Kedelai

Berto Davids

Reporter Kupang

Jumat, 24 Juni 2022  /  9:05 pm

Julie Laiskodat usai menanam Kedelai bersama Anggota NasDem NTT di Labuan Bajo beberapa waktu lalu. Foto: Ist

MANGGARAI BARAT, TELISIK.ID - Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur diharapkan bisa menjadi sentra produksi kedelai untuk Provinsi NTT dan Indonesia pada umumnya.

Anggota Komisi IV DPR-RI, Julie Sustrisno Laiskodat berharap 3 Manggarai kelak jadi penangkar benih kedelai di tanah air, tidak terkecuali untuk NTT.

"Kedepannya aneka pangan di NTT, termasuk buat Manggarai Barat tidak lagi dipasok dari daerah lain, seperti bawang dan lainnya, termasuk kedelai. Diminta kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian agar sedapat mungkin mengatasi berbagai persoalan di sektor tanaman pangan dengan program-program" tutur Julie kepada Wartawan Jumat (24/6/2022) di Labuan Bajo.

Sentra kedelai dimaksudkan supaya kelak di NTT tidak lagi mendatangkan kedelai, sayur, daging dan aneka pangan lain dari luar NTT, termasuk untuk Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur.

Sementara itu Lorensius Halu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Manggarai Barat pada kesempatan yang sama mengaku bangga karena pemerintah pusat sudah berpikir secara kolektivitas tentang pertanian di Manggarai Barat, yakni sudah bicara hulu dan hilir dunia pertanian setempat termasuk kedelai.

Baca Juga: Restorative Justice, Dua Perkara Pidum Kejari Muna Tunggu Penetapan Kejagung

"Sudah berpikir soal teknis dan sumber daya, sudah berpikir peningkatan produksi dan pasar kedelai, dan lain-lain" katanya.

Semua ini menjadi tantangan Pempus dan Pemda/Pemkab Manggarai Barat. Kedelai selama ini banyak diimpor. Kelangkaan itu sebenarnya ada pada kebijakan pemerintah, bukan dari petani.

Baca Juga: Ketua Panitia Pilkades Diduga Langgar Peraturan Bupati Buton Utara

Namun terkait kedelai khususnya, keberhasilan itu ada pada petani karena dia itu pelaku pembangunan pertanian. Diharapkan satu saat nanti Mabar bisa mandiri kedelai. (B)

Penulis: Berto Davids

Editor: Musdar