Gubernur Sulawesi Tenggara Dorong Kemandirian Pangan, Produksi Hortikultura Terus Naik
Reporter
Jumat, 14 November 2025 / 2:11 pm
Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka saat menghadiri Rakor Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan yang digelar di Kantor Kementrian Pertanian. Foto: FB PPID Sultra.
KENDARI, TELISIK.ID - Produksi hortikultura di Sulawesi Tenggara (Sultra) meningkat sejak Februari hingga November 2024. Kenaikan ini menjadi salah satu capaian Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra dalam mendukung arahan Gubernur Andi Sumangerukka terkait penguatan pertanian dan pengendalian inflasi.
Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengatakan, petani yang sebelumnya tidak terbiasa menanam komoditas horti kini mulai aktif mengembangkan cabai dan bawang.
“Kenaikannya cukup signifikan dan sudah menyebar di hampir semua kabupaten dan kota,” ujarnya baru-baru ini.
Untuk menekan inflasi, dinas telah menggelar delapan kali pasar tani sejak Februari, sesuai program Gubernur Sultra dalam memperkuat konektivitas petani dan konsumen. Pasar tani ini memotong rantai distribusi agar harga cabai dan bawang tetap terkendali.
Baca Juga: Gubernur Andi Sumangerukka Tekankan Penguatan Karakter Pemuda Lewat Jamda Pramuka Sulawesi Tenggara
Selain itu, melalui fasilitasi Bank Indonesia, petani hortikultura diberangkatkan mengikuti bimbingan teknis di Enrekang, Sulawesi Selatan. Program ini bertujuan memperkuat budidaya cabai dan bawang serta melihat praktik hilirisasi UMKM yang sudah berjalan.
“Kami hanya diminta menyiapkan kelompok tani potensial sesuai arahan Bapak Gubernur,” ujar Rusdin.

Dinas juga membuka Balai Benih Hortikultura Amoito sebagai pusat edukasi gratis bagi masyarakat dan pelajar yang ingin belajar budidaya hortikultura. Program ini sejalan dengan visi gubernur untuk memperluas ruang belajar dan mencetak petani milenial di Sultra.
Baca Juga: Rumah Retak dan Tanah Longsor, DPRD Ultimatum DLH Tindaki BTN Kota Praja Kendari
Di sektor perkebunan, pemerintah mulai menyiapkan hilirisasi empat komoditas unggulan: kelapa, kakao, mete, dan tebu. Tahun 2025, Sultra mendapatkan alokasi 1.300 hektare penguatan kakao di lima kabupaten serta 500 hektare pengembangan pala di Buton dan Kolaka Utara. Bantuan dari Kementerian Pertanian mencakup benih, pupuk, hingga HOK untuk petani.
Roadmap hilirisasi disusun bersama pemerintah pusat dan ditargetkan pembangunan pabrik dimulai 2028. Kakao direncanakan di Kolaka Utara, mete di Bombana, tebu di Konawe Selatan, sementara lokasi pabrik kelapa masih dibahas berdasarkan sentra produksi.
Seluruh program ini menjadi bagian dari strategi Sultra Mandiri Pangan yang ditekankan Gubernur Andi Sumangerukka, memastikan sektor pertanian dan perkebunan menjadi penyangga ekonomi daerah selain sektor pertambangan. (Adv)
Penulis: Ana Pratiwi
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS