Hidupi Ayah Juru Parkir di Kendari Harus Banting Tulang Hingga Subuh

Hendri Ade Sucipto

Reporter

Kamis, 20 April 2023  /  8:57 pm

Tatang yang sedang memandu parkir di halaman Apotek Kimia Farma 288 Jalan Ahmad Yani Kota Kendari. Foto: Hendri Ade Sucipto/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Tampak jelas seperti hari-hari biasa, Tatang (42) melakukan aktivitas menjadi juru parkir di Apotek Kimia Farma 288 Jalan Jendral Ahmad Yani Kota Kendari.

Tatang adalah seorang anak piatu yang bekerja menghidupi ayahnya. Ibunya telah meninggal dunia sedangkan adiknya merantau di luar daerah. Ia dan ayahnya tinggal di kosan yang beralamat di Kelurahan Mataiwoi Kecamatan Wuawua.

Mengatur parkiran alur kendaraan yang keluar masuk Apotek Kimia Farma sudah menjadi kebiasaan dan kerjaan yang diambilnya.

Baca Juga: Pemulung dan Pengemis Keluhkan Beras Mahal dan Kurang Pendapatan dari Sedekah

Sejak meninggal ibunya di tahun 2012 silam ia harus berusaha dan bekerja mati-matian untuk merawat ayahnya yang lanjut usia.

Terlahir dari keluarga yang kurang mampu menjadi alasan utama Tatang harus mengambil pekerjaan itu

"Ya, mau kerja apa lagi hidup di kota, kalau tidak kerja mana bisa makan," ujar Tatang, Kamis (,20/4/2023).

Karena faktor ekonomi, Tatang terpaksa harus putus sekolah bahkan ia tidak menyelesaikan tingkat Sekolah Dasar.

Sejak tahun 2005 di usianya yang yang menginjak 22 tahun ia sudah menjadi juru parkir.

"Saya jadi tukang parkir dari tahun 2005 sampai 2007 di Toko Nusa Mart, tahun 2008 sampai 2009 di toko Wings Elektronik, 2009 sampai 2018 di toko Kreasi Komputer dan setelah itu baru di Apotek Kimia Farma ini," urai Tatang terpancar ekspresi sabar terlihat di wajahnya.

Sehari sebelum menjelang lebaran Idul Fitri Tatang tetap semangat bekerja. Ia bekerja mulai dari Pukul 16.00 Wita sampai Pukul 04.00 Wita dini hari.

Pekerjaan dengan penghasilan yang tidak menetap terkadang tidak bisa memenuhi kebutuhannya.

"Pendapatan tidak menentu tergantung banyaknya pasien dan pembeli yang datang. Untuk setiap harinya rata-rata sekitaran Rp150.000 sampai Rp200.000," bebernya.

Penghasilan yang ia dapat harus dibagi lagi  dengan pemilik lahan parkiran di Apotek Kimia Farma 288 Kendari sebesar Rp85.000 setoran per harinya

"Kadang banyak, kadang juga tidak ada sama sekali. Terlebih lagi, saya ada target setoran Rp85.000 per harinya," ujar Tatang

Baca Juga: Pemuda Ini Rela Korbankan Masa Depan Demi Bantu Ekonomi Keluarga

Bisa dipastikan dengan penghasilan seperti itu tidak akan cukup untuk membiayai kebutuhannya, terlebih lagi ia harus membayar tagihan kos tempat ia tinggal bersama ayahnya setiap bulannya.

"Ya, karena ini lahan milik saya jadi saya harus dapat iuran separuh dari penghasilan si Tatang," ujar seorang wanita lansia sebagai pemilik lahan Apotek Kimia Farma 288.

Meski begitu Tatang tetap tegar dan sabar menyongsong ruas ruas kehidupan di kota yang begitu keras. (B)

Penulis: Hendri Ade Sucipto

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS