Imbas Gagal Atasi Banjir, 30 Pejabat Tinggi Pemerintahan Ditembak Mati Kim Jong Un

Ahmad Jaelani

Reporter

Jumat, 06 September 2024  /  1:09 pm

Kim Jong Un disebut memerintahkan eksekusi mati sejumlah pejabat pemerintah Korea Utara. Foto: Repro AFP

PYONGYANG, TELISILIK.ID - Kim Jong Un dilaporkan memerintahkan eksekusi mati sejumlah pejabat tinggi Korea Utara setelah bencana banjir besar yang melanda negara tersebut pada bulan Juli lalu.

Banjir tersebut menewaskan ribuan orang, menghancurkan ribuan rumah, dan melumpuhkan infrastruktur penting. Informasi ini pertama kali diungkap oleh Badan Intelijen Nasional Korea Selatan yang memantau situasi di negara tetangga tersebut berdasarkan informasi dari sumber intelijen.

Menurut laporan dari stasiun televisi Korea Selatan, TV Chosun, pada Jumat (6/9/2024), sekitar 20 hingga 30 pejabat pemerintah di wilayah yang terkena dampak banjir dilaporkan dieksekusi mati pada bulan Agustus. Mereka disebut-sebut ditembak mati karena dianggap lalai dalam menjalankan tugas mereka selama dan setelah bencana.

Dalam sebuah pertemuan pada akhir Juli, Kim Jong Un telah memberikan peringatan keras kepada para pejabat pemerintahnya. Ia menyatakan bahwa setiap bentuk kelalaian atau pengabaian tugas yang berakibat pada kematian warga akan dihukum dengan tegas, seperti dilansir dari CNN Indonesia.

Pernyataan ini kemudian terbukti dengan dilaksanakannya eksekusi mati terhadap para pejabat yang dianggap bertanggung jawab atas bencana tersebut.

Baca Juga: Sosok Kaisar Nyeleneh Jean Bedel Bokassa, Rakyatnya Dijadikan Santapan untuk Tamu

Hujan deras pada bulan Juli lalu menyebabkan kerusakan besar di berbagai daerah, terutama di kota Sinuiju. Sekitar 4.100 rumah dilaporkan hancur, sementara ribuan hektar lahan pertanian rusak parah.

Banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur, termasuk jalan dan rel kereta api. Wilayah paling terdampak adalah Provinsi Jagang, yang berbatasan dengan China. Di provinsi ini, banjir besar diperkirakan telah menewaskan ribuan orang.

Korban jiwa terus ditemukan seiring dengan proses pembersihan yang dilakukan setelah banjir mulai surut. Beberapa mayat ditemukan tertimbun lumpur dan tanah yang dibawa oleh banjir.

Situasi semakin memburuk ketika banjir juga menghancurkan akses transportasi, sehingga sulit bagi tim penyelamat untuk menjangkau daerah-daerah yang paling terdampak.

Baca Juga: Bos Telegram Pavel Durov Punya 100 Anak Biologis di 12 Negara

Setelah banjir, Kim Jong Un sendiri turun langsung untuk memimpin operasi penyelamatan. Ia memerintahkan penggunaan 10 helikopter dan sekoci militer untuk membantu mengevakuasi warga yang terjebak banjir.

Badan meteorologi Korea Selatan menyatakan bahwa banjir ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi, yang merupakan yang tertinggi dalam 29 tahun terakhir di Korea Utara. Perubahan iklim global juga diperkirakan turut berperan dalam memperburuk situasi.

Curah hujan ekstrem ini menyebabkan sungai-sungai meluap, merusak lahan pertanian, dan menghancurkan pemukiman warga diu berbagai wilayah. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS