Bos Telegram Pavel Durov Punya 100 Anak Biologis di 12 Negara
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Rabu, 28 Agustus 2024
0 dilihat
CEO Telegram Pavel Durov yang ditangkap polisi Prancis, karena diduga telah melakukan sejumlah tindak kriminal seperti perdagangan narkoba, pedofilia, dan penipuan. Foto: Repro Tempo
" Pavel Durov, pendiri sekaligus pemilik aplikasi perpesanan Telegram, kembali menjadi sorotan publik internasional setelah ditangkap di Prancis beberapa waktu lalu "
PARIS, TELISIK.ID - Pavel Durov, pendiri sekaligus pemilik aplikasi perpesanan Telegram, kembali menjadi sorotan publik internasional setelah ditangkap di Prancis beberapa waktu lalu. Durov ditangkap di Bandara Le Bourget, Prancis, sesaat setelah tiba dari Azerbaijan dengan jet pribadinya.
Penangkapan ini dilakukan oleh otoritas Prancis sebagai bagian dari penyelidikan terkait dugaan keterlibatan platform Telegram dalam kejahatan terorganisasi.
Kasus yang menjerat Durov mencakup kejahatan serius seperti pornografi anak, perdagangan narkoba, dan transaksi penipuan yang diduga dilakukan di aplikasi tersebut.
Telisikers, dibalik kontroversi yang melilitnya, terdapat sejumlah fakta menarik dan tidak biasa yang membuat Durov menjadi sosok yang unik di dunia teknologi.
Dikutip dari cnnindonesia.com, Rabu (28/8/2024), salah satu fakta yang paling mengejutkan adalah pengakuannya bahwa ia merupakan ayah biologis dari 100 anak yang tersebar di 12 negara.
Baca Juga: Tiga Negara Penyuplai Senjata Hizbullah untuk Gempur Israel
Fakta ini terungkap setelah Durov mengakui bahwa 15 tahun yang lalu, ia menyumbangkan spermanya di sebuah klinik fertilitas untuk membantu teman dekatnya yang mengalami masalah kesuburan.
Pengakuan ini menjadi berita hangat di dunia teknologi dan menambah panjang daftar kontroversi yang menyelimuti sosok pria berusia 39 tahun ini.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Tech Crunch, Durov mengungkapkan bahwa pada tahun 2009, seorang teman mendekatinya dengan permintaan yang tidak biasa.
Teman tersebut meminta Durov untuk menyumbangkan sperma agar ia dan istrinya yang mengalami kesulitan memiliki anak bisa mewujudkan impian mereka menjadi orangtua.
Baca Juga: Deretan Raja Hacker Paling Ditakuti, Bikin Dunia Ketar-Ketir
Durov awalnya menganggap permintaan itu sebagai lelucon, namun setelah menyadari keseriusan temannya, ia akhirnya setuju untuk menjadi donor sperma.
Menurut Durov, klinik fertilitas yang ia datangi kala itu sangat membutuhkan "bahan donor berkualitas tinggi" dan dokter yang menangani kasus ini bahkan menyebut tindakan Durov sebagai "tugas sipil" yang mulia.
Sejak saat itu, sperma Durov digunakan oleh lebih dari seratus pasangan di berbagai negara untuk memiliki anak. Setelah Durov berhenti menjadi donor, setidaknya satu klinik IVF masih menyimpan sperma beku miliknya yang dapat digunakan secara anonim oleh keluarga yang ingin memiliki anak. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS