Ini Agama Terbesar di Dunia yang Dianut Miliaran Orang, Bukan Islam
Reporter
Kamis, 20 Januari 2022 / 4:26 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Jumlah agama di dunia ini ada lebih dari empat ribu. Agama dideskripsikan sebagai sistem kepercayaan atau pemujaan terhadap kekuatan yang lebih tinggi.
Dilansir detik.com, berdasarkan pandangan World Population Review, mereka yang memiliki agama selalu percaya ada yang lebih kuat. Tuhan atau dewa-dewa, misalnya. Kepercayaan itu bergantung pada agama yang dianut.
Agama merupakan sistem organisasi, tingkah laku, kepercayaan, pandangan atas dunia, tempat suci, perkiraan, etika, moral, dan pemikiran yang ditulis.
"Dalam pandangan masyarakat umum, agama merujuk pada ketuhanan, sesuatu yang suci, atau spiritual," catat laman tersebut.
Berikut Telisik.id merangkum 6 Agama terbesar di dunia dilansir dari berbagai sumber.
1. Kristen
Agama terbesar di dunia urutan pertama adalah Kristen dengan total pemeluknya yang mencapai 2,5 miliar orang. Agama ini mendominasi sekitar 33,5 persen populasi di muka bumi.
Agama Kristen lebih fokus pada ajaran Yesus Kristus sebagai pedoman kehidupan. Kini, agama Kristen sudah terbagi dalam kelompok dan denominasi. Tiga komunitas terbesarnya adalah Ortodoksi Timur, Katolik Roma, dan Protestan.
2. Islam
Dilansir Viva.co.id, Agama Islam mendominasi kepercayaan penduduk di dunia yang mencapai 24,3% atau setara dengan 1,8 miliar pengikut, sehingga menjadikan kepercayaan ini sebagai agama terbesar di dunia urutan kedua.
Baca Juga: Yuk, Intip 11 Sumber Kekayaan yang Bikin Gilang Juragan 99 Kaya Raya
Agama Islam didirikan oleh Nabi Muhammad SAW sekitar tahun 610 M, agama Islam diikuti oleh umat Muslim yang memercayai Allah SWT, Muhammad sebagai Rasul Allah, Sunah, dan Al Quran sebagai kitabnya. Komunitas Muslim di dunia ada dua kelompok yaitu Syiah dan Sunni.
3. Hindu
Untuk urutan ketiga ada agama Hindu dengan total populasi pengikut mencapai sekitar 15?ri penduduk di dunia atau setara 1,15 miliar orang.
Pengikut agama ini didominasi berada di wilayah Asia Selatan terutama India dan Nepal. Sementara untuk Indonesia, Bali adalah salah satu provinsi yang mayoritas masyarakatnya menganut Hindu. Agama ini juga menjadi kepercayaan yang tertua di dunia dan masih ada sampai saat ini.
4. Buddha
Agama Buddha memiliki pengikut sampai setengah miliar orang, sehingga menjadi salah satu agama terbesar di dunia yang menempati posisi keempat. Tahun 600 SM, Siddharta Gautama yang dikenal sebagai Sang Buddha mendirikan agama tersebut.
Menjadi agama Dharma yang sama seperti agama Hindu, ajaran dari agama ini berdasarkan pada kehidupan setelah kematian, karma, dan juga reinkarnasi. Kitab suci dari agama ini adalah Tripitaka yang memiliki arti Tiga Keranjang.
5. Agama Tradisional Tionghoa
Agama Tradisional Tionghoa ini memiliki pengikut sekitar 5,50?ri total populasi yang ada di dunia atau setara dengan 394 juta pengikut. Angka tersebut berhasil membawa agama ini menduduki posisi ke lima dalam agama terbesar di dunia. Kepercayaan ini merupakan tradisi kepercayaan rakyat yang banyak diyakini oleh bangsa Tionghoa terutama Suku Han.
Baca Juga: Hey Ladies, Ini 5 Olahraga Bisa Turunkan Berat Badan Kamu
Kepercayaan ini tidak memiliki kitab suci secara resmi dan sebagai perpaduan antara sejumlah kepercayaan atau filsafat, contohnya adalah Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme. Pada kepercayaan tersebut, ada dua ritual penghormatan penting yang dilakukan, yaitu penghormatan leluhur dan penghormatan kepada dewa-dewi.
6. Sikhisme
Agama terbesar di dunia ini dimulai dari India dan didasarkan kepada ajaran Guru Nanak dan Sepuluh Penerusnya. Secara historis, Sikh sudah memainkan peran utama dalam politik regional dan juga memengaruhi selama pemisahan India tahun 1947. Sampai saat ini diperkirakan bahwa penganut kepercayaan ini mencapai 30 juta pengikut.
Kepercayaan yang satu ini pertama kali muncul di Punjab, India Utara sekitar tahun 1469. Esensi Sikhisme merupakan percaya kepada keesaan Tuhan. Agama ini juga meyakini bahwa Tuhan ada dalam setiap ciptaannya termasuk di dalam diri manusia. Bahkan, kepercayaan ini pernah masuk ke Indonesia sejak awal abad ke-19. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Kardin