Itwasum Polri Jadikan Pataka Dipta Prakasha sebagai Pedoman Kinerja demi Masyarakat dan Negara

Ahmad Jaelani

Reporter

Rabu, 04 Desember 2024  /  5:32 pm

Pataka Dipta Prakasha diresmikan sebagai pedoman Itwasum Polri. Foto: Ist

JAKARTA, TELISIK.ID – Irwasum Polri, Komjen Pol Dedi Prasetyo, meresmikan Pataka Dipta Prakasha Itwasum Polri dalam Rapat Koordinasi dan Analisis Evaluasi (Rakor Anev) Itwasum Polri Tahun Anggaran 2024, yang digelar pada Rabu (4/12/2024) di Jakarta.

Dedi Prasetyo menjelaskan makna mendalam dari Pataka Dipta Prakasha yang menjadi simbol baru bagi Itwasum Polri. Dia menyebut Dipta Prakasha bermakna cahaya yang bersinar dan menerangi.

“Dengan semangat ini, Itwasum Polri diharapkan semakin berperan aktif dalam pengawasan, tidak hanya mematuhi aturan tetapi juga menjadi teladan yang memberikan dampak positif melalui terang kebijaksanaan dan kebenaran,” ujar Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis.

Dipta Prakasha berasal dari Bahasa Sansekerta, dengan Dipta yang berarti menyala, bercahaya, atau cemerlang, dan Prakasha yang berarti cahaya, terang, jernih, atau terkenal.

Baca Juga: DJKI Kemenkumham Catat Kenaikan Permohonan Kekayaan Intelektual Sepanjang 2024

Filosofi ini mencerminkan komitmen Itwasum Polri dalam mencapai kinerja yang cemerlang, pengawasan yang transparan, serta menjadi pemandu bagi kebenaran dan integritas dalam setiap tugasnya.

“Filosofi ini harus kita resapi agar pekerjaan kita bisa terlaksana dengan baik dan memenuhi target yang dipercayakan pimpinan, serta hasilnya dirasakan secara positif oleh masyarakat dan negara,” imbuh Dedi Prasetyo.

Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa makna dari Pataka Dipta Prakasha juga tercermin dalam desain logo Itwasum Polri yang baru. Logo ini terdiri dari berbagai elemen simbolis yang menggambarkan prinsip-prinsip dan filosofi pengawasan yang dijunjung tinggi oleh Itwasum Polri:

• Perisai: Melambangkan bahwa pelaksanaan tugas Inspektorat dilindungi oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• 8 Arah Mata Angin: Menunjukkan ketegasan dan keberanian dalam menyatakan yang benar dengan dilandasi kebersihan jiwa.

• 7 Mata Rantai: Menggambarkan kebulatan tekad dalam menjalankan tugas dengan integritas.

• 3 Bintang: Mewakili Tribrata, prinsip hidup Polri yang menjadi pedoman dalam setiap tindakan.

• Buku Terbuka: Melambangkan sumber pengetahuan berupa peraturan yang menjadi landasan dalam pelaksanaan tugas pengawasan.

Selain itu, terdapat tulisan "Ngesti Tata Wikuning Nata" dalam logo yang memiliki makna sebagai berikut:

• Ngesti: Menjamin pelaksanaan kegiatan Polri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi organisasi.

• Tata: Mampu mengelola administrasi dengan tertib untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan melayani.

• Wiku: Menunjukkan bahwa tugas dilaksanakan secara profesional sesuai dengan standar pengawasan.

• Nata: Menandakan bahwa Inspektorat berperan sebagai pelindung dan penjamin kualitas dalam setiap kegiatan Polri.

Warna-warna dalam logo Itwasum Polri juga memiliki makna simbolis yang mendalam, antara lain:

• Kuning: Melambangkan peringatan untuk mencegah terjadinya penyimpangan.

• Hitam: Menunjukkan komitmen untuk memedomani standar pengawasan yang ada.

Baca Juga: Polairud Baharkam Polri Siap Kerahkan Ratusan Alutsista Amankan Sumber Daya Kelautan

• Putih: Mewakili ketulusan dan kejujuran dalam pelaksanaan tugas.

• Merah: Menunjukkan ketegasan dan menjunjung tinggi ketidakberpihakan serta profesionalisme.

• Hijau: Melambangkan tindakan yang selalu berdasarkan pembuktian yang memadai.

Itwasum Polri, setelah peresmian Pataka Dipta Prakasha, diharapkan dapat semakin meningkatkan perannya dalam melakukan pengawasan, memastikan transparansi, dan menjadi teladan bagi seluruh jajaran Polri dalam menjalankan tugas mereka demi kebaikan masyarakat dan negara. (C-Adv)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS