Jembatan Teluk Kendari Belum Safety, DPRD: Itu Murni Fasilitas Jalan Bukan Tempat Nongkrong

Erni Yanti

Reporter

Senin, 02 Juni 2025  /  4:47 pm

Anggota Komisi III DPRD Kota Kendari, Rajab Jinik menyampaikan tanggapan tegas terkait fenomena maraknya warga Kendari lompat dari Jembatan Teluk. Foto: Erni Yanti/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Fenomena tragis maraknya aksi nekat warga yang melompat dari Jembatan Teluk Kendari mendapat sorotan serius dari DPRD Kota Kendari. Senin (2/6/2025).

Anggota Komisi III, Rajab Jinik, menyampaikan keprihatinannya dan mendesak tindakan tegas dari berbagai pihak, termasuk pemerintah kota, pihak pengelola jembatan, hingga aparat keamanan.

“Kita sangat perhatikan itu, apalagi sudah ada beberapa korban. Tapi kita dukung himbauan pemerintah bahwa jembatan itu murni fasilitas jalan, bukan tempat nongkrong atau kumpul-kumpul,” ujar Rajab Jinik kepada telisik.id, Senin (2/6/2025).

Baca Juga: Eks Bendahara Pembantu Setda Kendari, Tolak Dakwaan Korupsi dalam Sidang Eksepsi

Rajab menyoroti minimnya aspek keselamatan (safety) pada struktur jembatan yang menjadi salah satu faktor mudahnya aksi bunuh diri terjadi.

Menurutnya, pagar pembatas jembatan terlalu rendah dan mudah diakses oleh siapapun, termasuk mereka yang berniat mengakhiri hidup.

“Jembatannya terlalu bebas, safety-nya tidak ada. Pagarnya itu harus ditinggikan, harus dibuat sampai tidak bisa dijangkau. Bisa juga ditambah pagar besi atau kawat di bagian atas agar sulit diakses,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa pemerintah kota harus mengambil langkah tegas, seperti menerjunkan patroli rutin dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, hingga aparat kepolisian untuk menghalau aktivitas warga yang tidak sesuai dengan fungsi jembatan.

“Tidak ada alasan untuk berhenti di jembatan. Itu bukan ikon, bukan tempat rekreasi. Fungsi jembatan murni untuk lalu lintas,” tegas Rajab.

Baca Juga: Pencopotan Ketua KPU Sultra Asril Dikaitkan dengan Polemik Lembaga Masyarakat Tak Diundang

Ia bahkan menyarankan agar masyarakat yang ingin bersantai atau berolahraga dapat memanfaatkan ruang publik lain seperti MTQ atau kawasan DPRD.

Tak hanya itu, keberadaan pedagang kaki lima dan aktivitas ekonomi kecil di area jembatan juga disorot. Rajab meminta agar UMKM tidak berjualan di jembatan karena justru memperparah penyalahgunaan fungsi fasilitas tersebut.

“Kasihan masyarakat. Kita tidak bisa menyalahkan korban, tapi kita harus evaluasi jembatannya. Pemerintah dan aparat wajib hadir dan tegas. Jangan ada lagi yang kumpul, nongkrong, atau berhenti di jembatan, baik siang maupun malam,” tutupnya. (C)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Ahmad Jaelani

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS