Joe Biden Susun Kabinet, Posisi Menlu Sudah Diisi
Reporter
Selasa, 24 November 2020 / 11:15 am
JAKARTA, TELISIK.ID - Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan sejumlah nama yang akan masuk di kabinetnya, Senin (23/11/2020) waktu setempat.
Seperti diberitakan stasiun televisi Amerika CNN, sejumlah jabatan penting sudah mendapat nama, termasuk Antony Blinken sebagai calon menteri luar negeri.
Blinken adalah penasihat utama Biden untuk masalah luar negeri.
Bukan hanya itu, Linda Thomas-Greenfield ditunjuk sebagai Duta Besar Amerika untuk PBB, dan Jake Sullivan akan menjabat sebagai penasihat masalah keamanan nasional di Gedung Putih.
Alejandro Mayorkas, mantan Wakil Menteri Keamanan Dalam Negeri (Department of Homeland Security), dinominasikan naik pangkat sebagai menteri di departemen itu.
Mayorkas, warga keturunan Kuba, akan menjadi pria Amerika Latin pertama yang menduduki posisi strategis tersebut.
Baca juga: Berikut 6 Fenomena Alam yang Mencengangkan Ilmuwan
Biden juga menunjuk Avril Haines, mantan pejabat tinggi Badan Pusat Intelijen (CIA), sebagai Direktur Intelijen Nasional.
Jika disetujui Senat, Haines bakal menjadi perempuan pertama di posisi ini.
Pilihan Biden mencerminkan keinginannya untuk menyusun kabinet yang pluralis dengan gabungan antara para pakar kebijakan publik dengan mereka yang punya pengalaman matang di pemerintahan.
Mantan Menteri Luar Negeri John Kerry ditunjuk untuk memimpin tim Amerika soal masalah iklim.
Kerry adalah salah satu pelopor Perjanjian Paris tentang perubahan iklim, tetapi kemudian Amerika justru menarik diri atas perintah Trump.
Biden mengatakan, tim yang dia susun akan bertugas untuk mengembalikan lagi kepemimpinan Amerika di panggung global.
"Orang-orang ini bukan hanya berpengalaman dan teruji di saat krisis, tetapi mereka juga inovatif dan imajinatif," kata Biden dalam pernyataannya.
"Prestasi mereka di bidang diplomasi tidak tertandingi, tetapi (penunjukan) mereka ini juga mencerminkan pemikiran bahwa kami tidak akan bisa mengatasi tantangan di momen sekarang ini dengan pola pikir lama dan kebiasaan yang tidak berubah -- atau tanpa keberagaman latar belakang dan perspektif. Itu alasan saya memilih mereka." (C)
Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Haerani Hambali