Kilas Balik Lengkap Nabi Zulkifli, Raja dengan Kekuatan Kesabaran Terus Digoda Iblis

Ahmad Jaelani

Reporter

Minggu, 20 April 2025  /  11:38 am

Nabi Zulkifli adalah raja bijak yang dikenal karena kesabaran luar biasa. Foto: YouTube@kaffaofficial.

JAKARTA, TELISIK.ID - Di balik riwayat kenabian yang agung, terdapat kisah menakjubkan tentang seorang pemuda yang diangkat menjadi raja karena keberaniannya mengemban amanah.

Dialah Nabi Zulkifli, putra Nabi Ayyub, yang dikenal sebagai pemimpin penuh kesabaran dan kekuatan iman. Namanya pun tercatat dalam Al-Qur'an sebagai sosok yang saleh dan sabar. Meski tidak banyak dikisahkan seperti nabi-nabi besar lainnya, kisah hidup Nabi Zulkifli menyimpan banyak pelajaran luar biasa.

Dari awal pengangkatannya sebagai raja, kesetiaannya dalam menepati janji, hingga ujian berat yang datang dari rakyatnya sendiri dan godaan iblis yang terus mengincarnya. Semua ini menjadi bagian penting dari perjalanan spiritual sang nabi yang wajib diketahui oleh umat Islam.

Melansir dari Viva, Minggu (20/4/2025), kisah Nabi Zulkifli menjadi salah satu narasi penting dalam sejarah kenabian yang wajib diimani umat Islam. Ia merupakan putra dari Nabi Ayyub, dengan nama asli Basyar.

Dikisahkan bahwa Nabi Zulkifli tinggal di negeri Syam yang saat itu dipimpin oleh seorang raja yang telah lanjut usia dan belum memiliki keturunan.

Ketika sang raja merasa usianya semakin tua, ia pun menyampaikan kepada rakyatnya bahwa dirinya mencari seseorang yang sanggup menggantikan kepemimpinan. Namun, tidak sembarang orang bisa menjadi raja.

Ia harus sanggup menjalankan amanah, bertanggung jawab, dan termasuk dalam golongan orang yang bertakwa kepada Allah SWT.

Di tengah kerumunan rakyat yang diam, berdirilah seorang pemuda bernama Basyar. Ia mengangkat tangan kanannya dan berkata bahwa dirinya sanggup memikul amanah tersebut.

Meski sang raja bertanya berkali-kali, tidak ada jawaban lain selain dari Basyar yang bersikukuh dengan keputusannya. Hal itu menjadi awal mula pengangkatan dirinya sebagai raja.

Baca Juga: Bolehkah Puasa Sunah saat Sabtu, Begini Hukumnya

Setelah resmi menjadi pemimpin kerajaan, Basyar mengganti namanya menjadi Zulkifli, yang berarti orang yang sanggup menepati janji. Perubahan nama tersebut mencerminkan komitmen dan keteguhan hati yang luar biasa.

Dalam Al-Qur’an disebutkan, “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh” (QS Al-Anbya: 85–86).

Sebagai seorang pemimpin baru, Nabi Zulkifli menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Ia dikenal sebagai raja yang tidak pernah lalai dalam urusan rakyatnya. Bahkan, beliau lebih mengutamakan kepentingan umat dibandingkan kepentingan pribadinya. Setiap hari ia berpuasa, dan setiap malam ia beribadah kepada Allah SWT.

Kesabaran dan konsistensinya menjalankan ibadah menjadi teladan bagi seluruh rakyat. Nabi Zulkifli juga memegang janji untuk tidak mudah marah, meskipun dalam kondisi tertekan atau mendapat ujian berat sekalipun.

Namun, perjalanan hidup Nabi Zulkifli tidak lepas dari tantangan. Salah satu ujian datang ketika terjadi pemberontakan dari orang-orang yang durhaka kepada Allah SWT. Nabi Zulkifli kemudian memerintahkan rakyatnya untuk ikut berperang melawan pasukan tersebut.

Sayangnya, rakyat yang biasa dilayani dengan baik oleh Nabi Zulkifli justru menolak untuk berperang karena takut mati. Mereka memberikan syarat kepada Nabi Zulkifli, bahwa mereka mau berperang jika dijamin tidak akan mati dalam peperangan tersebut.

Nabi Zulkifli tidak menolak permintaan mereka. Ia langsung berdoa kepada Allah SWT agar umatnya diselamatkan dalam pertempuran. Doanya dikabulkan, dan dengan izin Allah SWT, pasukan rakyat yang dipimpin Nabi Zulkifli memenangkan perang tanpa satu pun korban jiwa.

Kisah itu menjadi bukti kekuatan doa dan kedekatan Nabi Zulkifli dengan Allah SWT. Ia menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus senantiasa mengandalkan pertolongan Allah dalam menghadapi kesulitan. Setelah perang tersebut, rakyatnya mulai merasakan kehidupan yang lebih damai dan sejahtera.

Cobaan lain datang dari rakyatnya sendiri. Meski telah berjasa, masih ada orang-orang yang ingin menghancurkan kepemimpinan Nabi Zulkifli. Mereka menentang kebijakan dan keputusannya, namun Nabi Zulkifli tetap bersabar dan tidak membalas dengan amarah.

Bahkan, pada saat rakyat meminta syarat yang aneh dan berat, Nabi Zulkifli tetap menghadapinya dengan kepala dingin. Dalam salah satu momen penting, ia memilih berdoa kepada Allah daripada memaksakan kehendaknya kepada rakyat.

Godaan paling berat dalam hidup Nabi Zulkifli datang bukan dari manusia, tetapi dari iblis. Suatu hari, iblis menyamar sebagai lelaki tua dan mendatangi rumah Nabi Zulkifli untuk menguji kesabarannya. Iblis mengetuk pintu dan meminta pertolongan.

Dengan penuh kasih sayang, Nabi Zulkifli menyuruh orang tua tersebut datang ke kerajaannya keesokan harinya. Namun, iblis tidak menepati janjinya. Nabi Zulkifli tetap menunggu dan bersabar. Iblis mengulang trik liciknya hingga beberapa kali, berharap Nabi Zulkifli marah.

Akhirnya, saat Nabi Zulkifli sedang tidur karena kelelahan, iblis menyelinap ke dalam rumah melalui celah di dinding. Ia membangunkan Nabi Zulkifli yang telah berpesan kepada keluarganya agar tidak diganggu.

Saat menyadari bahwa lelaki tua itu bisa masuk meski pintu rumah terkunci, Nabi Zulkifli pun berkata, “Kamu adalah musuh Allah!”

Baca Juga: Puasa Syawal Tapi Tidak Berurutan, Ini Hukumnya

Namun, Nabi Zulkifli tidak menunjukkan kemarahan yang meledak-ledak. Ia tetap tenang dan sabar, hingga akhirnya iblis menyerah dan mengaku bahwa ia diutus untuk menggoda Nabi Zulkifli. Rencana iblis gagal karena Nabi Zulkifli tidak terpancing emosi.

Sifat sabar yang luar biasa itu menjadi ciri khas Nabi Zulkifli dan menjadi teladan utama dalam kisah kenabiannya. Dalam segala keadaan, beliau tetap bersikap tenang, tidak mudah marah, dan selalu kembali kepada Allah SWT dalam mengambil keputusan.

Hingga akhir kepemimpinannya, rakyat negeri Syam hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan. Tidak ada lagi peperangan atau pemberontakan karena mereka menyadari kebesaran jiwa pemimpin mereka. Nabi Zulkifli dikenal sebagai raja yang adil, sabar, dan berpegang teguh pada janji.

Hingga kini, peninggalan Nabi Zulkifli masih diyakini ada di sebuah kota kecil bernama Kirf, di selatan Baghdad. Menurut penduduk sekitar, terdapat sebuah makam yang berada di antara kota Shira dan Nazab di sisi sungai Efrat, yang diyakini sebagai makam Nabi Zulkifli.

Kisah Nabi Zulkifli, mulai dari diangkat menjadi raja hingga menghadapi godaan iblis, menjadi pelajaran penting bagi umat Islam. Ia bukan hanya dikenal karena jabatan atau kekuasaan, tetapi karena keteguhan dalam iman dan kesabaran yang luar biasa.(C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS