Komisi V DPR dan BWS S-IV Mulai Bangun Bendungan Irigasi 10 Ribu Hektar Sawah di Bombana
Reporter Bombana
Senin, 11 Oktober 2021 / 5:26 pm
BOMBANA, TELISIK.ID - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ir. Ridwan Bae bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari meninjau bendungan air irigasi sawah di Desa Tampabulu, Kecamatan Poleang Timur, Kabupaten Bombana, Senin (11/10/2021).
Ridwan mengungkapkan, kunjungan kerja komisi IV DPR RI kali ini untuk memastikan pembangunan infrastruktur seperti jalan raya dan perairan dibagun secara merata.
"Kami meninjau kondisi infrastrukur jalan yang menghubungkan Kendari dan Bombana yang masih dalam tahapan pengerjaan. Alhamdulillah, dalam waktu yang tidak terlalu lama akan selesai sehingga aktivitas masyarakat tidak terhalang hanya persoalan jalan," ucap Ridwan kepada Telisik.id.
Kata Ridwan, persoalan perhatian terhadap infrastruktur jalan raya saat ini komisi V DPR RI tengah merancang perubahan undang-undang nomor 38 tahun 2004 tentang jalan.
Baca juga: Kini Mutasi Guru di Muna Diatur Perbup
Baca juga: Dugaan Penyalahgunaan BBM Subsidi di Kolut Dihearing, Lahirkan Dua Putusan
"Kami (komisi V) lagi merubah UU Nomor 38 tahun 2004 agar jalan yang berstatus desa, kabupaten, dan provinsi hingga jalan nasional, pemerintah pusat memiliki kewenangan," ujarnya.
Selain itu, mantan Bupati Muna ini menilai, dengan sebaran persawahan rakyat di Kabupaten Bombana berpotensi dibangun bendungan yang berdaya tampung dapat mengairi di atas 10 ribu hektar sawah.
Sementara itu, Kepala Balai Sungai Sulawesi IV Kendari Agus menilai, Kabupaten Bombana berpotensi baik terhadap aktivitas masyarakat di bidang pertanian, khususnya persawahan.
Dengan begitu, kata dia, tugas pemerintah adalah menjaga ketersediaan air.
"Di Provinsi Sulawesi Tenggara, khususnya di Kabupaten Bombana lagi banyak menarik perhatian investor melakukan investasi di mana-mana. Kami takutkan ketersediaan air terganggu terpakai oleh aktivitas perusahaan. Jadi kami akan rancang pembangunan bendungan di beberapa titik untuk antisipasi kekurangan stok air," pungkasnya. (B)
Reporter: Hir Abrianto
Editor: Fitrah Nugraha