Puluhan Truk Logistik Tertahan Gegara Jalan Poros Konsel Diblokir

Kardin, telisik indonesia
Selasa, 07 September 2021
0 dilihat
Puluhan Truk Logistik Tertahan Gegara Jalan Poros Konsel Diblokir
Nampak beberapa truk bertonase besar bermuatan logistik yang tertahan akibat pemblokiran jalan. Foto: Ist.

" Puluhan kendaraan truk bermuatan logistik tertahan dan tak bisa melanjutkan perjalanan. "

KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Puluhan kendaraan truk bermuatan logistik tertahan dan tak bisa melanjutkan perjalanan.

Truk tersebut tertahan akibat adanya pemblokiran jalan poros Ambaipua-Motaha di Desa Motaha, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).

Koordinator lapangan (Korlap), Asgar Obhy menuturkan, mobil muatan tonase itu tidak lagi dibolehkan melewati jalur Ambaipua-Motaha dan Motaha-Lambuya.

Sebab, kata Asgar, mobil muatan tonase yang memperparah kerusakan jalan provinsi di Konsel termasuk Konawe, karena tidak sesuai kapasitas muatan dan beban jalan.

"Mereka minta untuk putar balik, karena arah mereka dari Andoolo menuju Kendari, tapi kami tahan. Pasalnya sudah mereka yang memperparah kerusakan jalan," cetusnya, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Pastikan Tidak Ada Mark Up, Dinkes Muna Tak Takut Pengadaan Alat PCR Dilidik Polisi

Baca juga: Inginkan Perubahan di Kampus, Dosen STAI Syarif Muhammad Raha Malah Dipecat

Yang dibolehkan para massa aksi, kata Asgar, hanya roda dua, mobil angkot/penumpang, mobil ambulance dan kendaraan yang tidak melebihi kapasitas jalan.

"Untuk mobil muatan tonase besar, kami tidak izinkan melewati jalur Ambaipua-Motaha," ucapnya.

Penutupan jalan sendiri bakal berlangsung selama waktu yang tidak ditentukan. Massa aksi menegaskan, pemblokadean jalan dihentikan apabila aspirasi mereka diwujudkan.

Pertama pengalokasian anggaran pengaspalan yang dikerjakan tahun ini. Walaupun menyeberang tahun, mereka menginginkan supaya pihak pemerintah menurunkan alat berat Greder untuk mengelupas seluruh aspal yang sudah rusak.

Kemudian, kata dia, penimbunan jalan tidak boleh lagi menggunakan material kelas C, tetapi sudah harus menggunakan material kelas B yang dipadatkan menggunakan vibro dan ditambah Prime Coat atau aspal cair, supaya material kelas B dapat bertahan lama.

"Kalau tidak demikian, masyarakat di sini tidak akan membuka blokade jalan. Sudah cukup kami tersiksa dengan kondisi jalan berkubang," tandasnya. (C)

Reporter: Kardin

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga