KPU Sulawesi Tenggara Sosialisasi Pemilih Segmen Agama dan Perempuan Jelang Pilkada 2024

Erni Yanti

Reporter

Senin, 16 September 2024  /  9:49 pm

Ketua KPU Provinsi Sulawesi Tenggara, Asril saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan dzikir akbar. Foto: Erni Yanti/ Telisik

KENDARI, TELISIK.ID — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara mengadakan sosialisasi untuk pemilih di segmen agama dan perempuan menjelang pilkada yang dijadwalkan pada 27 November 2024.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).

Sosialisasi ini dirangkaikan dengan dzikir akbar dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Hotel Azizah, Kota Kendari, pada Senin (16/9/2024).

Acara tersebut menghadirkan Ustaz H. Muhammad Fakhrurrazi Ansar yang memimpin dzikir akbar serta Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu dari majelis ta'lim dan masyarakat Kota Kendari lainnya.

 

Ketua KPU Sulawesi Tenggara, Asril, menjelaskan bahwa sosialisasi ini penting untuk menyampaikan informasi mengenai ajaran agama terkait hak dan kewajiban dalam proses pemilihan.

Baca Juga: Ini Persiapan Pemkot Kendari Jadi Pilot Project Pengelolaan Sampah Terpadu

“Kami mengundang ustaz untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan sesuai dengan ajaran agama dan dapat dipahami oleh peserta,” kata Asril.

Dalam kesempatan tersebut, Asril mengutip sebuah hadis yang menekankan pentingnya pemimpin yang baik untuk masyarakat, dari tingkat provinsi hingga lingkungan terkecil.

“Kami berharap dengan kegiatan ini, masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya memilih pemimpin yang amanah dan jujur,” tambahnya. Ia juga mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan kepala daerah yang akan datang.

 

Ustaz H. Muhammad Fakhrurrazi Ansar memberikan ceramah mengenai pentingnya menyalurkan hak pilih. Ia menekankan bahwa memilih pemimpin yang tepat adalah tanggung jawab setiap warga negara.

“Jika kita tidak memilih, maka kita mungkin mendapatkan pemimpin yang tidak baik. Oleh karena itu, penting untuk memilih dengan niat yang baik dan tidak menerima sogokan dari calon manapun,” ujarnya.

Baca Juga: Tiang Listrik Tegangan Tinggi Ambruk Tutup Jalan Kol H Abdul Hamid Kendari

Ustaz Fakhrurrazi juga membahas isu terkait kotak kosong dalam pilkada. Ia menjelaskan bahwa memilih kotak kosong dapat diterima secara agama dan aturan jika hanya ada satu calon yang dinilai tidak memenuhi kriteria.

 

“Jika calon yang ada tidak memenuhi syarat, maka memilih kotak kosong adalah pilihan yang sah,” jelasnya.

Muhammad Naufal, salah seorang peserta, mengajukan pertanyaan mengenai dasar hukum dan agama terkait pemilihan kotak kosong. Ia juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan track record calon kepala daerah.

“Saya akan melihat rekam jejak calon sebelum memutuskan untuk memilih kotak kosong atau tidak. Penting untuk memastikan bahwa pemimpin yang terpilih benar-benar mampu membawa kemajuan bagi daerah,” ujar Naufal.

Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilihan dan mendorong partisipasi aktif dalam Pilkada mendatang. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS