Lelaki di Gresik Nikahi Kambing yang Diberi Nama Sri Rahayu, Alasannya Mengejutkan
Reporter
Selasa, 07 Juni 2022 / 11:56 am
GRESIK, TELISIK.ID - Seorang pria di Gresik, Jawa Timur, menikahi kambing. Peristiwa tak wajar itu persisnya terjadi di Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng.
Pria yang menikahi kambing itu diketahui bernama Saiful Arif. Warga asal Desa Klampok, Kecamatan Benjeng. Arif menamakan diri Satrio Paningit. Sedangkan seekor kambing betina itu bernama Sri Rahayu bin Bejo.
Dalam video tersebut, memperlihatkan seseorang memakai jaket hitam memakai blangkon hijau diarak bersama kambing betina. Seperti pesta pernikahan pada umumnya, lengkap dekorasi serta seserahan.
"Iya, benar. Pernikahan itu," kata Arif, pria yang menikahi seekor kambing, seperti dilansir dari Suara.com jaringan Telisik.id.
Anggota DPRD Gresik Fraksi Nasdem Nur Hudi Didin Arianto memakai pakaian berwarna kuning, lengkap dengan atribut adat kejawen turut hadir pada prosesi pernikahan nyeleneh tersebut.
Arif menilai, pernikahan itu dilakukan untuk menjaga dan mempersatukan Bumi Nusantara dan Bumi Pertiwi. Setahun lalu, Arif mengaku dapat petunjuk alias wangsit untuk menikahi Sri Rahayu.
Dengan menikahi seekor kambing, dia berharap tidak ada adu domba. Dia pun cerita, beberapa waktu lalu mendapat wangsit atau bisikan agar menikahi kambing.
"Biar alam semesta ini terjaga," tutur warga Gresik ini.
Sementara itu dilansir detik.com, ternyata video pernikahan dengan kambing tersebut hanya konten semata alias tidak sebenarnya terjadi.
Dia mengaku konten video tersebut bertujuan untuk menghibur masyarakat semata. Serta tidak bermaksud menyinggung agama manapun.
"Kami mengklarifikasi bahwa itu hanya konten, tidak ada niatan dalam membawa atau menyinggung sisi agama manapun," ujar Arif saat memberikan klarifikasinya di Pesanggrahan Ki Ageng, dilansir dari detik.com.
Pemilik Pesanggrahan Ki Ageng, Nur Hudi Didin Arianto mengatakan, Arif adalah seorang konten kreator yang biasa membuat konten YouTube dan TikTok. Tujuan awal pembuatan konten pria menikah dengan domba adalah mengangkat engagement atau kunjungan ke akun media sosial.
"Di awal sudah saya sampaikan ke teman-teman, kepada kyai, ini hanya konten supaya mendapat like yang banyak. Sudah saya pesan, jangan sampai ada menggunakan bahasa keagamaan apapun. Tapi dalam prosesi (konten) keceplosan dan terlanjur tersebar," kata pria yang akrab disapa Gus Nur Hudi itu.
Baca Juga: Program BPS Tingkat Nasional Akan Digelar Di Konawe
Oleh karena itu, mereka meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang ditimbulkan dari video tersebut. Menurut dia, ada kesalahpahaman yang membuat publik tidak nyaman dengan adanya video itu.
"Kesalahan di video itu menimbulkan ketidaknyamanan di publik. Saya pribadi memohon maaf sebesar-besarnya, saya tidak bermaksud untuk melecehkan agama dan melecehkan budaya," tukas pria yang juga menjadi anggota DPRD Gresik itu saat memberikan klarifikasi. (C)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali