Mahfud MD: Pemerintah Bakal Tindak Tegas Pelaku Pembunuhan di Sigi

Marwan Azis

Reporter Jakarta

Minggu, 29 November 2020  /  8:48 pm

Menko Polhukam, Mahfud MD ketika menyampaikan keterangan pers terkai pembunuhan di Sigi. Foto: Ist.

JAKARTA, TELISIK.ID - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Polhukam, Mahfud MD mengutuk keras pelaku pembunuhan di Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Mahfud mewakili Pemerintah  menyatakan duka yang mendalam kepada para korban dan keluarganya atas kejadian tersebut.

Dimana, Pemerintah akan melakukan tindakan tegas dan memburu pelaku melalui Tim atau Satgas Operasi Tinombala terhadap para pelaku kekejian dan kebengisan terhadap suatu keluarga yang menyebabkan terbunuhnya empat orang di Sigi.

"Tentu pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya,” ujar Mahfud dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (29/11/2020).

Ia menyampaikan, pemerintah sesuai perintah Presiden Joko Widodo telah melakukan langkah-langkah, melakukan pengejaran serta pengepungan terhadap tempat yang dicurigai memiliki keterkaitan dengan para pelaku.

“Pemerintah juga sudah melakukan langkah-langkah untuk melakukan pengejaran. Tadi Tim Tinombala sudah menyampaikan tahap-tahap yang dilakukan untuk mengejar pelaku dan melakukan isolasi dan pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku,” paparnya.

Baca juga: Wakil Ketua MPR Minta Polisi Segera Tangkap Otak Aksi Terorisme di Sigi

Ia menuturkan, pelaku pembantaian tersebut, menurut pemerintah adalah sisa-sisa kelompok Santoso atau biasa dikenal Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

“Memang pelakunya adalah MIT. Kelompok mereka ini adalah sisa-sisa kelompok Santoso yang sekarang masih tersisa beberapa orang lagi, dan operasi Tinombala atau Satgas Tinombala sedang mengejarnya sekarang,” tambah Mahfud.

Atas peristiwa ini, lanjut Mahfud, pemerintah berharap para pimpinan umat beragama khususnya di Sulteng, tetap menjalin silaturahmi agar masyarakat tidak terprovokasi isu-isu SARA.

Menko Polhukam juga menegaskan, sejatinya agama apapun hadir untuk membangun perdamaian.

Diharapkan oleh Pemerintah kepada seluruh pimpinan umat beragama di Sulteng terutama, terus melakukan silaturahim untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu SARA.

"Karena sebenarnya yang terjadi itu bukan di sebuah gereja, tetapi memang di sebuah tempat yang selama ini secara tidak rutin menjadi tempat pelayanan umat,” pungkasnya. (C)

Reporter: Marwan Azis

Editor: Fitrah Nugraha

TOPICS