Mengenal Dry Valley Antartika, Daerah Terkering di Dunia
Content Creator
Senin, 22 Juli 2024 / 9:19 am
ANTARTIKA, TELISIK.ID - Antartika dikenal sebagai benua yang dingin dan penuh dengan es. Namun, tahukah Anda, jika tempat paling kering di dunia ternyata ada di kawasan Antartika?
Dilansir dari Liputan6.com, Dry Valley merupakan sebuah daerah di Antartika yang tidak tertutupi salju. Lebih dari dua juta tahun, lembah ini tidak pernah diguyur hujan.
Selain itu, tempat ini juga tidak mengandung uap air (air, es, atau salju), akan tetapi memiliki tingkat kelembapan yang sangat tinggi.
Penyebab tidak adanya hujan di wilayah tersebut karena pengaruh angin Katabati yang berkecepatan 200 mil per jam, yang menguapkan semua kandungan air yang ada.
Berada pada daerah Trans-Antartika, dan menghadap ke daerah pegunungan yang menyebabkan penguapan (sublimasi) di tempat tersebut lebih tinggi daripada turunnya salju, menyebabkan semua es menghilang, sehingga yang terlihat hanya dataran gundul yang gersang.
Luas Dry Valleys 0.03 persen dari luas benua Antartika. Sebagaimana yang diketahui, sekitar 14 juta kilometer persegi dari total luas benua Antartika diselimuti salju yang ketebalannya bisa mencapai 2000 meter bahkan 4.800 meter.
Baca Juga: Candi Buddha Lebih Tua dari Borobudur Ditemukan Arkeologi Malaysia
Fris Hills Terkering di Dry Valleys
Ferris Hills di Taylor Valley merupakan salah satu tempat terkering di daerah Dry Valleys. Diperkirakan wilayah ini tidak mengalami curah hujan selama kurang lebih 14 juta tahun, menurut Live Science, dilansir dari Sindonews.com, Minggu (21/7/2024).
Di daerah ini, angin bertiup kencang dengan kecepatan sekitar 320 km/jam, sehingga membatasi peluang terbentuknya uap air di atmosfer.
Perlu diketahui, penelitian yang dilakukan oleh Geological Society of America mengungkapkan pada pertemuan tahunannya di Denver pada 2013 silam bahwa air belum mengalir melalui Fris Hills di Antartika selama 14 juta tahun.
Ferris Hills, yang luasnya sampai 600 meter di atas Lembah Taylor di Antartika, adalah bagian dari Dry Valleys di McMurdo Sound bagian barat.
Melalui penelitian di daerah ini, peneliti menemukan adanya bekas lumut tundra dan danau yang menutupi perbukitan datar, saat iklim bumi lebih hangat lebih dari 14 juta tahun lalu.
Dry Valleys tidak memiliki penduduk karena kondisi lingkungannya yang sangat ekstrem dan tidak mendukung kehidupan manusia.
Baca Juga: Begini Imbas Microsoft Windows Down Berjamaah di Puluhan Negara hingga Tanah Air
Namun, para ilmuwan sering melakukan penelitian di kawasan ini untuk mempelajari berbagai aspek lingkungan ekstrem, mikroorganisme yang dapat bertahan hidup di sana.
Kehadiran manusia di kawasan ini biasanya hanya untuk ekspedisi ilmiah yang bersifat sementara dan dilengkapi dengan perlengkapan khusus untuk bertahan hidup di kondisi ekstrem tersebut.
Antartika merupakan benua yang tidak dimiliki oleh satu negara pun dan diatur oleh Perjanjian Antarktika, sebuah kesepakatan internasional yang ditandatangani oleh 54 negara per 2021.
Perjanjian tersebut mengatur, Antarktika hanya digunakan untuk tujuan damai dan ilmiah serta melarang kegiatan militer di benua tersebut. Meskipun ada negara mengklaim wilayah di Antarktika, klaim ini tidak diakui secara internasional dan tidak memengaruhi status Dry Valleys sebagai bagian dari wilayah yang diatur oleh Perjanjian Antarktika. (C)
Penulis: Merdiyanto
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS