Mentan Klaim Harga Gula Pasir Di Sultra Stabil

Rahmat Tunny

Reporter Jakarta

Rabu, 20 Mei 2020  /  2:17 pm

Ketua BKP Kementan, Agung Hendriadi. Foto: Rahmat Tunny/Telisik

JAKARTA, TELISIK.ID - Pasca dilanda pandemi COVID-19 sejak Maret lalu, harga bahan pokok di hampir seluruh wilayah Indonesia mengalami lonjakan yang tidak wajar.

Hampir seluruh bahan pokok mengalami kenaikan harga, mulai dari cabe, jahe, gula pasir, bawang hingga beras.

Hal inipun terjadi di pasar-pasar tradisional di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Berdasarkan laporan Telisik.id sejak Maret kemarin, harga bahan pokok seperti gula pasir dan beras terus mengalami kelonjakan harga hingga saat ini.

Diketahui, harga gula pasir saat ini mengalami kenaikan hingga Rp 23.000 per kilogram, dimana harga sebelumnya per kilogram Rp 15.000 hingga Rp 17.000. Sementara harga beras dari Rp 470.000 per 50 kilogram kini naik menjadi  Rp 540.000 per akhir April kemarin. 

Baca juga: Kementan Gelar Operasi Pasar Online di Seluruh Indonesia Setiap Hari

Meski mengalami kenaikan yang signifikan, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kenterian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi mengklaim, harga gula pasir di Sultra sudah mulai turun, karena pemerintah sudah mendistribusikan gula pasir ke seluruh wilayah di Indonesia.

"Gula pasir daerah Sultra sudah mulai turun, kemarin udah dicek dan pak Mendag juga sudah mendistribusikan di seluruh provinsi," kata Hendriadi kepada Telisik.id di Jakarta, Rabu (20/5/2020).

Menurut Agung, jika masih terjadi lonjakan harga gula pasir di Sultra, maka kemungkinan besar barangnya belum tiba di sana.

"Mungkin belum sampai di sana, tapi mudah-mudahan sebelum lebaran sudah sampai," ucapnya.

Baca juga: Soal Maklumat Kapolri, Habib Alhabsyi: Jangan Tegas ke Umat Islam Aja

"Pemerintah sudah putuskan untuk mengembalikan harganya ke Rp 12.500 per kilogram, tentu tidak bisa langsung harga Rp 12.500 tapi akan berangsur-angsur," sambungnya.

Lebih lanjut, dengan adanya operasi pasar murah online oleh Kementerian Pertanian, diharapkan bisa menekan harga di pasar tradisional dan membantu masyarakat jelang Idul Fitri.

"Misalnya harga gula pasir kita jual Rp 12.500/kilo, bawang merah Rp 32.000, beras masih Rp 8.800. Pokoknya kita gunakan harga-harga jual di pemerintah, dan kita jual ke masyarakat lewat online, itu operasi pasar yang kita buat, bukan operasi pasar yang seperti buka lapaknya atau seperti di lapangan sepak bola," tutup Agung.

Reporter: Rahmat Tunny

Editor: Rani