Minuman Alkohol di Jepang Dibuat dari Air Liur Wanita Perawan, Harus Cantik
Reporter
Kamis, 23 Desember 2021 / 1:20 pm
TOKYO, TELISIK.ID - Sake Jepang merupakan minuman alkohol hasil fermentasi dan berbahan dasar beras serta ragi ditambah dengan air.
Dilansir dari Pikiranrakyat.com, minuman ini sangat digemari oleh orang Jepang dan sangat erat kaitannya dengan budaya orang sana, seperti festival dan ritual agama shinto.
Tapi apakah kalian tahu, sake awalnya dibuat memakai air liur dari gadis yang masih perawan di Jepang?
Hal ini dilakukan karena pihak yang bekuasa pada saat itu mendikte bahwa air liur yang digunakan harus berasal dari perempuan perawan dan cantik.
Inilah yang akhirnya melahirkan sake kunyah perempuan perawan dan sering disebut bijinshu atau ‘sake perempuan cantik’.
Sake kunyahan ini memiliki tekstur seperti bubur dan sedikit asam. Berbeda dengan pembuatan anggur, pembuatan sake ini serupa dengan bir, karena nasi dan biji-bijian terbuat dari pati.
Baca Juga: Ada Suku di China, Wanita Bebas Lakukan Hubungan Sex Tanpa Nikah dengan Banyak Pria
Atau semacam bakteri yang dibutuhkan untuk mengubah pati menjadi gula sebelum menjadi alkohol.
Sebelum ditemukannya jamur koji, orang Jepang biasanya menggunkan air liur yang mengandung enzim amilase.
Cairan itu digunakan sebagai ‘katalis’ agar pati dalam nasi bisa berubah menjadi alkohol.
Air liur itu harus dari perempuan muda, karena semakin bertambahnya usia manusia, mikroorganisme mereka akan berubah menjadi aroma yang kurang sedap dan tidak akan menghasilkan kuah beras berkualitas.
Tetapi sekarang pembuatan sake sudah tidak menggunakan cara seperti itu lagi, karena sudah ada jamur koji yang menggantikan air liur perempuan muda.
Baca Juga: Ternyata Negara Ini Anggap Bahasa Indonesia Penting, Dipelajari Sejak SD
Dilansir dari xpats.com, menurut para sejarawan, sake telah muncul sejak zaman dahulu kala sekitar abad 3 SM dibawa dari daratan Tiongkok. Sake dibuat sebagai minuman pelengkap saat acara-acara tertentu agar suasana acara tersebut dapat tercipta dengan sempurna.
Awalnya, sake dibuat dengan campuran beras, air dan enzim koji pada lingkungan dan kondisi alam dengan suhu dan kelembaban yang tepat agar tercipta minuman yang unik. Beras yang digunakan bukan sembarang beras, melainkan beras yang telah dikunyah yang kemudian dicampurkan dengan enzim koji.
Kunyahan beraspun tidak boleh dikunyah oleh wanita berusia di atas 25 tahun, sake macam ini disebut bijinshu atau lebih dikenal sebagai sake kunyahan gadis cantik. Hal ini dikarenakan mikroorganisme di dalam mulut seorang gadis lebih baik bila dibandingkan para orang tua yang menghasilkan bau.
Minuman ini mampu menghangatkan badan di kondisi cuaca Jepang yang pada saat itu cukup dingin karena letak geografisnya. Selain menghangatkan badan, minuman ini juga diidentikkan dengan para samurai yang gemar minum sake setelah peperangan. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali