Mistik: Cerita Seram Heru Jejak si Gundul Ketemu Kuyang di Pedalaman Hutan, Matanya Melotot Keluar Darah

Ahmad Jaelani

Reporter

Kamis, 06 Februari 2025  /  2:39 pm

Heru Gundul berbagi pengalaman seram bertemu Kuyang di pedalaman Kalimantan. Foto: Facebook@Heru Gundul

JAKARTA, TELISIK.ID – Heru Gundul, pembawa acara Jejak Si Gundul, bercerita tentang pengalaman mistisnya saat bertualang di pedalaman Kalimantan.

Selama perjalanan ini, ia sempat berhadapan dengan sosok hantu Kuyang yang cukup mengerikan. Cerita ini bermula ketika Heru tinggal lama bersama Suku Dayak, yang mengenalkan dia pada banyak hal, termasuk mitos-mitos yang beredar di kalangan masyarakat setempat.

Heru Gundul bukan hanya seorang pembawa acara yang terkenal, tapi juga seorang petualang sejati. Ia memiliki banyak pengalaman berharga dalam mengeksplorasi alam Indonesia, salah satunya adalah ketika ia tinggal bersama Suku Dayak di pedalaman Kalimantan. Di sana, Heru memperoleh tato bunga terong, simbol penting dalam budaya Dayak.

“Bunga terong bagi orang Dayak melambangkan perantau yang bisa hidup di mana saja,” kata Heru, seperti dikutip dari Tribunnews, Kamis (6/2/2025).

Tato bunga terong yang terukir di lengan Heru tidak hanya sekadar hiasan, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi Suku Dayak. Tato tersebut dibuat oleh seorang kepala suku dan anaknya, yang memberikan tanda penting bagi Heru sebagai bagian dari komunitas mereka.

Salah satu hal yang membuat Heru penasaran selama tinggal di Kalimantan adalah cerita-cerita tentang makhluk halus, terutama sosok Kuyang.

“Kuyang pernah liat tapi tidak pernah deket,” ungkap Heru, merujuk pada pengalaman pribadinya dengan makhluk mistis tersebut.

Baca Juga: Mistik: Cerita Seram Sosok Hantu Kabaya Hejo, Wujud Muka Datar Teror Warga di Warung Kopi

Meskipun hanya melihatnya dari kejauhan, Heru menggambarkan Kuyang sebagai sosok yang cukup mengerikan. Menurut Heru, Kuyang digambarkan sebagai kepala terpisah yang melayang di udara.

“Jadi kuyang itu kepala tok, biasanya dia cuma sampe leher dan berdarah-darah dengan mata yang melotot gitu,” jelas Heru menggambarkan penampakan sosok tersebut.

Kepala Kuyang yang terpisah ini konon tidak hanya berdarah-darah, tetapi juga memiliki mata yang melotot keluar dengan ekspresi yang menyeramkan.

Heru juga mengungkapkan bahwa Kuyang sering kali digunakan dalam praktik ilmu hitam untuk menyerang musuh. Makhluk ini dipercaya mampu mencari mangsanya dengan cara yang sangat mengerikan.

“Kuyang kerap dipakai sebagai ilmu hitam untuk menyerang musuh,” ujar Heru, yang pernah mendengar cerita-cerita tentang penggunaan Kuyang dalam dunia gelap.

Meskipun demikian, Heru menegaskan bahwa ia tidak pernah berhadapan langsung dengan Kuyang. Heru kembali menceritakan pengalamannya melihat sosok Kuyang yang tidak terlalu dekat, tetapi cukup untuk membuktikan keberadaannya.

“Jadi ususnya masih ikut. Saya pernah sekali itu melihat, tapi itu keluar dari kampung kita,” kata Heru.

Pengalaman ini cukup membuatnya merinding, terutama karena sosok Kuyang ini memang sangat mengerikan ketika dilihat dari dekat.

Di Kalimantan, Kuyang bukan hanya sekadar cerita, melainkan juga bagian dari budaya mistis yang masih dipercayai oleh sebagian masyarakat.

Kuyang digambarkan sebagai wanita yang memiliki rambut kusam dan organ tubuh yang menggantung tanpa tubuh yang utuh. Kepala Kuyang yang terpisah ini bisa terbang dengan organ dalamnya yang mengikuti seperti jantung, hati, dan usus. Ketika terbang, sosok ini dikelilingi oleh cahaya merah yang menyerupai api.

Baca Juga: Mistik: Cerita Seram Hantu Jerangkong Wujud Tengkorak, Dipercaya Korban Kecelakaan Doyan Telur

Konon, Kuyang adalah makhluk jadi-jadian dari seseorang yang mempelajari ilmu hitam. Untuk mendapatkan kekuatan lebih besar, orang yang menguasai ilmu hitam ini akan melakukan ritual pelepasan kepala dan mencari mangsa pada malam hari. Ritual ini dilakukan untuk memperoleh keabadian dan mempertahankan paras muda yang selalu awet.

“Kuyang ini mencari darah bayi yang baru lahir, darah wanita saat melahirkan, dan darah dalam pembalut bekas menstruasi,” ujar Heru.

Pada siang hari, Kuyang tidak tampak seperti makhluk mistis, melainkan berwujud seperti manusia biasa. “Pada siang hari, kuyang ini memiliki wujud dan perilaku seperti manusia biasa,” kata Heru.

Kuyang dapat berbaur dengan masyarakat tanpa menimbulkan kecurigaan. Namun, pada malam hari, Kuyang akan menjelma menjadi makhluk menyeramkan yang siap mencari korban untuk ritual hitamnya.

Sosok Kuyang ini begitu melekat dalam mitos dan cerita rakyat Kalimantan. Bagi sebagian orang, cerita ini menjadi peringatan tentang bahaya ilmu hitam dan kekuatan mistis yang tidak bisa dipandang sebelah mata. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TOPICS