Mualaf: Sakit Hati Berbuah Manis Keislaman
reporter
Sabtu, 25 Maret 2023 / 4:11 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Ba'da salat Jumat (24/3/2023), di Masjid Agung Al-Kautsar, berkah ramadan turut dirasakan seorang pria yang kini menyandang status sebagai seorang muslim.
Meski sedikit terlambat memotret momen sakral pengucapan syahadat, Telisik.id dapat kesempatan berbincang dengan Alex, saat dirinya sedang mengurus pemberkasan pasca ditetapkan sebagai mualaf.
Alex Kurniawan yang kini akan sering disapa sebagai Muhammad Ali Kurniawan. Sambil menunjukkan muka bersih berseri, memakai koko khas seorang muslim lengkap dengan pecinya, mempersilahkan kami saat diminta wawancara terkait jurnal kehidupannya.
Ali lahir di Yogyakarta dan tumbuh di Kalimantan. Kedua orang tuanya berbeda keyakinan, sang ayah adalah seorang buddhis dan ibu seorang muslim. Ayah dan ibunya tak pernah memaksa Ali untuk memilih agama apapun.
Baca Juga: Bule Cantik Ini Mualaf Gegara Azan
Fase remaja pun ia lalui dengan mempelajari berbagai agama hingga memutuskan untuk menjadi seorang kristen protestan.
Ia pun menikah dengan pujaan hatinya di tahun 2018. Namun sayang, di tahun 2021 bahtera rumah tangganya harus hancur karena sang istri memilih pria lain. Sakit hatinya bukan hanya sekedar diselingkuhi, sang istri juga ternyata telah menikah lagi tanpa sepengetahuannya.
Ia merasa tak bisa mempertahankan lagi bahtera yang telah dinahkodainya selama kurang lebih tiga tahun itu, dan hendak memutuskan untuk bercerai. Akan tetapi ia terhalang ajaran agamanya yang melarang perceraian.
Semakin bingung, Ali mengadu pada tokoh agama di tempat ia biasa beribadah. Namun dengan jawaban yang sama, sang pendeta tak menyarankan Ali untuk bercerai melainkan rujuk kembali dengan sang istri.
Ali pun berusaha memperbaiki hubungannya dengan sang istri, namun tetap tak bisa karena istrinya telah menikah dengan suami barunya.
Sebagai lelaki tentu harga dirinya merasa terhina, juga sebagai manusia ia merasa tertinggal dan tak punya jalan keluar atas masalah hidupnya.
Setelah pergumulan batin yang berantakan dan hati yang kacau, suatu malam ia bermimpi dirinya sudah mati dan berada di tempat yang gelap gulita, tak terlihat barang benda setitik pun.
Di mimpi tersebut ada sesosok yang menarik tangannya sambil terdengar suara takbir, hingga ia menuju tempat yang terang.
Bangun dari mimpi, ia sadar hal tersebut adalah sebuah jalan dan hidayahnya menuju Islam. Sejak saat itu, ia pun belajar Islam, berdoa dan berperilaku seperti seorang muslim.
Islam menurutnya adalah agama yang paling masuk akal, dan menjadi seorang muslim membuatnya sadar bahwa selalu ada jawaban atas setiap doa.
Ali akhirnya berniat untuk menjadi muslim sejati dengan mengucapkan dua kalimat syahadat secara syar'i maupun legal secara hukum. Mimpinya hanya hidup dan mati sebagai seorang muslim dan diurus kematiannya dengan cara Islam.
Baca Juga: Fleur Rosanna Mualaf dengan Cara Unik
Di tempat tinggalnya, Tabalong, Kalimantan Selatan ternyata belum ada masjid/wadah yang bisa membimbingnya mengucapkan kalimat syahadat, sekaligus membuatnya menjadi seorang muslim secara hukum.
Ia pun berkelana, dari Tabalog ke Balikpapan, Balikpapan ke Jakarta, Jakarta ke Tangerang, Tangerang ke Kendari, akhirnya ia menemukan Masjid Al-Kautsar yang bisa langsung melegalisasi statusnya sebagai seorang muslim secara agama dan hukum.
Setelah sah menjadi muslim, Ali hanya berharap dapat memperbaiki diri dan mendekatkannya pada Sang Pencipta, Allah SWT. Ia berencana menetap di Kendari dan membuka usaha minuman segar kecil-kecilan untuk bertahan hidup. (A)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS