Papua Nugini Ternyata Negara Paling Berbahaya di Dunia, Wanita Dirudapaksa Seumur Hidup
Reporter
Sabtu, 13 Januari 2024 / 9:07 am
PAPUA NUGINI, TELISIK.ID - Kerusuhan pecah di dua kota terbesar Papua Nugini, dan dilaporkan menewaskan setidaknya 15 orang hingga Sabtu (13/1/2024). Kerusuhan yang terjadi di ibu kota Port Moresby dan kota Lae pun diwarnai aksi-aksi penjarahan.
Jika bicara kota paling berbahaya di dunia, rasanya julukan ini pantas disandang oleh kota Port Moresby. Port Moresby adalah ibu kota Papua Nugini, sebuah negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia di bagian timur Pulau Papua.
Kota ini memiliki penduduk sekitar 500 ribu jiwa dan merupakan kota terbesar di Pasifik Selatan. Namun, di balik keindahan alam dan kekayaan budayanya, Port Moresby juga menyimpan sisi gelap yang membuatnya dijuluki sebagai kota paling berbahaya di dunia.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Port Moresby menjadi kota yang sarat dengan kekerasan, kemiskinan, dan ketidakadilan. Berikut adalah beberapa di antaranya dilansir dari Intisarigrid.id.
1. Tingginya tingkat kriminalitas
Port Moresby dikuasai oleh berbagai kelompok raskol (begal) yang sering melakukan aksi kriminal tanpa pandang bulu, mulai dari mencuri, menggarong, membegal, membajak kendaraan, hingga memperkosa dan membunuh.
Beberapa kelompok raskol yang paling ditakuti adalah Kip Koboni, Bomai, Mafia, dan 585. Konflik antar kelompok raskol juga sering terjadi dan menimbulkan korban jiwa.
Baca Juga: Awal Tahun 2024: Israel Tarik Pasukan dari Gaza, Tanda Kekalahan?
Menurut data dari Numbeo, sebuah situs yang mengumpulkan data statistik tentang kota-kota di dunia, tingkat kriminalitas di Port Moresby mencapai 84,28 pada tahun 2021, yang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
2. Kurangnya infrastruktur dan layanan publik
Port Moresby memiliki infrastruktur yang buruk dan tidak memadai, seperti jalan-jalan yang rusak, listrik yang sering padam, air bersih yang langka, dan sanitasi yang tidak higienis.
Menurut data dari World Health Organization (WHO), angka kematian bayi di Papua Nugini adalah 37 per 1000 kelahiran hidup, yang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
3. Ketimpangan sosial dan ekonomi
Port Moresby memiliki kesenjangan yang besar antara orang-orang kaya dan miskin. Orang-orang kaya hidup di daerah-daerah elit yang dilengkapi dengan fasilitas mewah dan pengamanan ketat, sementara orang-orang miskin hidup di daerah-daerah miskin yang penuh dengan kekerasan dan kemelaratan.
Menurut data dari World Bank, Papua Nugini memiliki indeks gini sebesar 41,9 pada tahun 2009, yang menunjukkan tingkat ketimpangan yang tinggi.
Selain itu, Papua Nugini juga menghadapi masalah korupsi, nepotisme, dan penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah dan elit politik, yang membuat rakyat semakin menderita.
Baca Juga: Deretan Kekerasan Perang Tentara Israel pada Warga Palestina, Curi Jenazah hingga Rampok Rumah Warga
Sementara itu pada 2018 silam, Ben Zand dari BBC secara khusus melakukan perjalanan ke Port Moresby, ibu kota sekaligus kota terbesar di Papua Nugini.
Hasilnya, dia menemukan bahwa Port Moresby disebut sebagai kota paling berbahaya di dunia untuk seorang wanita. Tercatat hampir 70% wanita dirudapaksa atau diserang selama hidup mereka. Bahkan ada wanita yang mengaku ditinju dan telinganya patah.
“Berapa kali dia merudapaksamu?,” tanya Ben Zand kepada korban dilansir dari Serambinews.com.
“Hampir seumur hidupku,” jawab si korban. (C)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS