Deretan Kekerasan Perang Tentara Israel pada Warga Palestina, Curi Jenazah hingga Rampok Rumah Warga

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Minggu, 07 Januari 2024
0 dilihat
Deretan Kekerasan Perang Tentara Israel pada Warga Palestina, Curi Jenazah hingga Rampok Rumah Warga
Seorang pria berdiri di antara puing-puing bangunan rumahnya yang hancur akibat serangan Israel di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan, pada 4 Januari 2024. Foto: Antaranews.com

" Israel hingga kini belum menghentikan serangannya pada warga sipil di Palestina, bahkan terbaru dikabarkan jika Gaza sudah tak bisa dihuni sama sekali "

GAZA, TELISIK.ID - Israel hingga kini belum menghentikan serangannya pada warga sipil di Palestina, bahkan terbaru dikabarkan jika Gaza sudah tak bisa dihuni sama sekali.

Sekjen PBB bidang kemanusiaan, Martin Griffiths menyerukan pada dunia internasional agar menggunakan seluruh pengaruhnya demi menghentikan perang di Gaza.

Pertempuran selama 90 hari di Gaza, telah membuat wilayah di Palestina itu tak bisa dihuni. Bukan hanya itu, warga Gaza juga setiap hari menghadapi ancaman karena mereka masih hidup.

Berikut, Telisik.id merangkum kekerasan yang dialami oleh warga Palestina sejak 90 hari diserang oleh Israel, di antaranya:

Baca Juga: Dijaga Houthi Yaman, Segini Harga Tarif Kargo di Laut Merah

1. Warga Gaxa terserang sejumlah penyakit

Mengutip Tempo.co, akibat perang yang terjadi terus menerus dan kurangnya pasokan medis yang memadai, warga gaza terancam terkena sejumlah penyakit.

Martin Griffiths mengatakan sejumlah penyakit infeksi menyebar dikalangan warga yang tinggal di tempat-tempat penampungan yang sudah kelebihan kapasitas karena saluran pembuangan limbah yang tersendat.

“Sekitar 180 perempuan Palestina melahirkan di tengah kekacauan dan anak-anak di Gaza mendengar suara peperangan yang mengerikan. Ini adalah saatnya bagi pihak-pihak terkait mematuhi seluruh kewajiban di bawah hukum internasional demi melindungi warga sipil dan membebaskan para sandera,” katanya.

2. Curi uang warga Gaza

Kantor media pemerintah di Jalur Gaza mengatakan Israel mencuri sekitar 90 juta shekel (± Rp372 miliar) dari warga Palestina di Jalur Gaza selama perang berlangsung. Perkiraan hitungan ini berdasarkan banyaknya laporan dari warga Palestina di Jalur Gaza.

“Pencurian terjadi dengan lebih dari satu cara. Yang pertama adalah di pos pemeriksaan, seperti pos pemeriksaan Jalan Salah al-Din, tempat mereka mencuri dari para pengungsi yang melarikan diri dari utara Gaza ke arah selatan," lapor kantor tersebut, dikutip dari Acehtribunnews.com.

Cara kedua yang dilakukan Israel adalah dengan merampok rumah-rumah yang penghuninya diminta untuk mengungsi. Ketika pemilik rumah tersebut pergi, tentara Israel masuk dan mencurinya.

"Mereka mengambil foto kenang-kenangan dan klip video untuk kejahatan ini, dan beberapa dari mereka mempostingnya di akun jejaring sosial mereka, seperti yang terjadi di Beit Lahia," tambahnya.

3. Siksa tahanan

Seorang tahanan Palestina asal Tepi Barat, yang baru-baru ini dibebaskan, mengatakan penjara-penjara Israel telah menjadi salinan persis dari pusat-pusat penahanan Abu Ghraib dan Teluk Guantanamo yang terkenal sarat penyiksaan.

Louay Al-Taweel (37) mengungkap tentang penyiksaan, penghinaan dan perampasan makanan dan obat-obatan yang dia alami di penjara-penjara Israel.

"Para tahanan yang ditahan di Penjara Negev tidak melihat matahari, dan mereka juga tidak mendapatkan udara segar," katanya dikutip dari Sindonews.com.

Al-Taweel menjelaskan bahwa Penjara Negev adalah salinan persis dari penjara Abu Ghraib dan Teluk Guantanamo. Keduanya merupakan simbol terkenal pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh Amerika Serikat (AS).

4. Israel curi mayat warga Gaza

Tentara Israel pada Sabtu (6/1/2024) menggali 1.100 kuburan dan mencuri 150 jenazah yang baru-baru ini dikuburkan di sebuah pemakaman di kawasan yang terkepung. Dugaan penggalian makam tersebut terjadi di lingkungan Tuffah di Kota Gaza, di mana, menurut pihak berwenang Gaza, buldoser Israel “menghancurkan” kuburan tersebut, sehingga mengakibatkan “penodaan” terhadap jenazah tersebut.

"Mayat-mayat tersebut diangkut ke tujuan yang tidak diketahui, sekali lagi menimbulkan kecurigaan adanya pencurian organ," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah Gaza.

Baca Juga: Awal Tahun 2024: Israel Tarik Pasukan dari Gaza, Tanda Kekalahan?

5. Israel lakukan pembersihan etnis di Gaza

Usulan Israel memindahkan dan memukimkan kembali penduduk Palestina di Gaza adalah “definisi buku teks tentang pembersihan etnis,” menurut Menteri Pertama Skotlandia Humza Yousaf.

Yousaf adalah pemimpin partai Inggris pertama yang mengutuk rencana depopulasi kontroversial tersebut. Ia mengutuk komentar Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich baru-baru ini, yang mengatakan pekan lalu bahwa Yerusalem Barat harus “mendorong emigrasi” dari Gaza untuk mengurangi populasi Arab di sana dari dua juta menjadi antara 100.000 dan 200.000 jiwa.

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir membuat seruan serupa, menyatakan Israel harus mendorong “migrasi sukarela” warga Palestina dari daerah kantong Gaza yang diblokade rezim kolonial Zionis. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga