Pemkot Siapkan Skenario KBM di Sekolah Saat New Normal
Reporter
Kamis, 04 Juni 2020 / 9:30 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Pemerintah Kota Kendari mulai merancang skenario penerapan new normal dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tahun ajaran baru 2020/2021, yang dimulai pada 13 Juli 2020.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, meskipun permohonan new normal Kota Kendari belum mendapatkan izin dari Pemerintah pusat, pihaknya sudah akan lebih menyiapkan skenario KBM tatap muka.
"Yang kita lakukan ini adalah persiapan. Kita antisipasi memang, karena kalau nanti sudah diizinkan, yah kita sudah siap," terang Sulkarnain, Kamis (4/6/2020).
Sulkarnain mengungkapkan, langkah yang sudah dilakukan adalah meminta pihak sekolah untuk membentuk tim yang disebut Tim Persiapan. Tim tersebut bekerja untuk mempersiapkan pelaksanaan KBM di sekolah dengan tetap menetapkan standar kesehatan COVID-19.
"Nanti sekolah yang mengajukan ke Dinas Pendidikan jika sudah melakukan persiapan," tambah Sulkarnain.
Baca juga: Satu Korban Kecelakaan Kapal di Sungai Konawe Ditemukan Tewas
Setelah sekolah melaporkan kesiapannya, selanjutnya dilakukan penilaian oleh Tim Supervisi untuk melihat sejauh mana sekolah menyiapkan skenario KBM dengan penerapan protokol COVID-19, mulai dari menyiapkam alat pencuci tangan sampai dengan persiapan guru.
"Ini semua akan kita cek, kalau sekolahnya siap, baru kita izinkan, makanya nanti proses KBM di sekolah tidak serentak, karena ini tergantung kesiapan dari masing-masing sekolah," jelasnya.
Senada dengan wali kota, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kepemudaan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, Muchdar Alimin, menerangkan sesuai intruksi wali kota, Dikmudora telah melakukan pertemuan bersama masing-masing kepala sekolah SD dan SMP untuk membentuk tim persiapan KBM tatap muka, ketika Kota Kendari dinyatakan new normal.
"Tim ini bekerja mempersiapkan beberapa hal, misalnya terkait dokumen pembelajaran, sarana prasarananya, baik fisik maupun pengadaan alat kesehatannya. Mereka sudah mulai bekerja untuk mempersiapkan semuanya," tutur Muchdar.
Sementara itu, untuk Tim Supervisi yang turun memverifikasi kesiapan setiap sekolah terdiri dari tiga elemen yakni Dikmudora, Inspektorat dan Dinas Kesehatan.
Baca juga:Â Sri Sultan HB X Menyoal SOP New Normal di DIY
"Inspektorat untuk melihat pembiayaan sekolah, apakah sudah sesuai antara fisik dan pelaporannya, untuk Dinas Kesehatan akan melihat sarana kesehatan, apakah sudah sesuai standar COVID-19 atau tidak, kemudian dari Dikmudora akan melihat dari segi pembelajarannya," tambahnya.
Muchdar mengungkapkan jika nantinya new normal diterapkan, setiap sekolah harus menyiapkan masker, sarana cuci tangan, sabun dan hand sanitizer yang ditempatkan di setiap ruang kelas dan gerbang masuk sekolah.
"ini beberapa yang harus disiapkan sekolah ketika tim turun melakukan penilaian," jelasnya.
Sedangkan untuk sistem pembelajaran, nantinya setiap rombongan belajar di kelas maksimal hanya akan diisi oleh 20 siswa dengan tetap menerapkan standar kesehatan COVID.19 serta menerapkan jaga jarak (physical distancing).
"Kalau selama ini setiap kelas ada 30 siswa maka selanjutnya akan dibagi dua," pungkasnya.
Reporter: Musdar
Editor: Sumarlin