Penjara Ini Paling Enak, Tak Ada Penjagaan dan Disediakan Kamar Intim

Ibnu Sina Ali Hakim

Reporter

Minggu, 16 Januari 2022  /  4:32 pm

Tahanan wanita di penjara APAC Brazil. Foto: BBC.com

BRAZIL, TELISIK.ID - Salah satu yang membuat para napi tak bisa berkutik dan tak bisa kabur dari penjara karena penjagaan yang ketat dengan para penjaga dan sipir yang dilengkapi senjata.

Namun, penjara di sebuah kota di Brasil ini berbeda dari yang lain, pasalnya penjara ini tanpa satu pun penjaga.

APAC merupakan salah satu penjara yang ada di Brazil yang lebih memanusiakan para Napi, bahkan di penjara tersebut disediakan tempat khusus untuk berhubungan "Intim" bagi mereka yang berstatus suami istri.

Tak hanya itu, di penjara ini tidak ada sipir bahkan para Napi sendiri yang mebukakan pintu masuk gedung penjara ini. Penjara ini didirikan tahun 1972 oleh seorang sukarelawan yang menginginkan kondisi penjara layak.

Wakil presiden AVSI Brasil, Jacopo Sabatiello, mengatakan mereka memprioritaskan kasih dan kerja di lembaga pemasyarakatan ini.

"Di sini, kami memanggil semua orang dengan nama mereka, bukan dengan nomor dan bukan dengan nama julukan, yang mungkin disematkan pada mereka selama kehidupan mereka di dunia hitam," katanya, dilansir Okezone.com, Minggu (16/1/2022).

Negara di benua Amerika Selatan itu memiiki jumlah penjara terbesar keempat di dunia, dan penjara-penjara tersebut sering menjadi sorotan karena kondisinya yang buruk.

Kelebihan Napi dan kekerasan antar geng yang menyulut kerusuhan yang banyak menewaskan penjaga, maupun Napi. Namun ada Lapas dengan kondisi yang berbedar dari Lapas-lapas lainnya. Lapas ini, tidak ada Sipir atau penjaga sistem yang kebih manusiawi.

Penjara pada umumnya, penuh dengan petugas Sipir yang berjaga dan dilengkapi senjata, tetapi penjara di sebuah kota di Brazil ini berbeda sama sekali tanpa satupun penjaga.

Dilansir Jurnalsoreang, APAC didirkan pada tahun 1972 oleh seorang sukarelawan, yakni yang bernama Paulo Mario. Saat ini, metodologi mereka diakui oleh hukum Brazil dan diterapkan oleh pengadilan di 17 negara bagian Brazil.

Metodologi ini didasarkan pada pengakuan telah melakukan kesalahan dan untuk mengubah kehidupan dalam penjara APAC. Mereka disusun dengan tujuan resosialisasi nyata Narapidana. Untuk menghindari resiko residivis.

APAC tidak hanya menjadi model pemulihan Narapidana, tetapi juga alternatif nyata untuk menghapus hukuman sistem yang diterapkan.

APAC makin diakui menciptakan penjara yang lebih aman, murah, dan lebih manusiawi ditengah berbagai krisis penjara di negara itu.

Baca Juga: Ternyata Ada Jutaan Warga China Hidup dan Tinggal di Dalam Tanah, Ini Alasannya

Pada 20 Maret tahun lalu, sebuah penjara lain dikelola APAC baru saja dibuka di Rondonia, yang merupakan yang pertama dalam jenisnya di sana, namun yang ke-49 yang dikelola APAC.

Semua Narapidana APAC harus pernah ditahan di LP biasa, dan harus menunjukan penyesalan dan bersedia untuk mengikuti ketentuan bekerja keras dan belajar tekun yang merupakan bagian dari filosopi sistem itu.

Baca Juga: Jual kentut Sendiri Hingga Rp 2 Miliar, Wanita Kena Serangan Jantung Akibat Buat Angin Terus

Tidak ada Sipir yang menjaga ataupun, senjata petugas, dan para pengunjung disambut oleh seorang Narapidana yang membuka pintu utama penjara yang lalu membawanya ke sel para perempuan. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Kardin