Pj Bupati Kolaka Utara Ingatkan Pelajar Risiko Nikah Dini dan Bahaya Stunting

Muh. Risal H

Reporter Kolaka Utara

Minggu, 29 September 2024  /  8:13 pm

Pj Bupati Kolaka Utara, Yusmin (kiri), dan pelajar SMA/SMK saat sosialisasi bahaya stunting bagi tumbuh kembang anak, Sabtu (28/9/2024). Foto : Diskominfo Kolaka Utara

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Sebanyak 100 pelajar dari berbagai sekolah tingkat SMA dan SMK di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, diedukasi tentang hidup sehat melalui sosialisasi pencegahan stunting.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran generasi muda mengenai bahaya stunting dan pentingnya mencegah pernikahan dini yang ditengarai menjadi salah satu penyebab utama stunting.

Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara, Yusmin, menyebut pernikahan dini menjadi salah satu tantangan besar pemerintah dalam upaya menekan angka stunting di Kolaka Utara.

“Anak yang lahir dari pasangan menikah di usia dini lebih rentan terkena stunting akibat kurangnya kesiapan fisik dan mental orang tua,” terangnya, Sabtu (28/9/2024).

Baca Juga: Pemkab Kolaka Utara Deklarasi Open Defecation Free untuk Kabupaten Sehat 2025

Menurut Yusmin, pernikahan dini memberi kontribusi pada kondisi stunting. Banyak anak-anak lahir dari pernikahan dini menjadi korban stunting disebabkan orang tua muda seringkali tidak siap secara fisik maupun finansial (ekonomi) untuk merawat anak-anak mereka secara optimal.

“Ini menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya angka stunting di Kolaka Utara. Karena itu, pemerintah harus memastikan pelajar sebagai generasi muda memahami bahaya pernikahan dini,” jelasnya.

Yusmin, yang masih menjabat sebagai Kadis Dikbud Sultra, menegaskan bahwa upaya pencegahan stunting tidak hanya bergantung pada pemerintah, namun juga membutuhkan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, termasuk para pelajar.

Baca Juga: Tarik Minat Wisatawan, Pj Bupati Kolaka Utara Bakal Revitalisasi Objek Wisata Kampung Kuliner

Sebab itu, Yusmin mengajak seluruh pihak termasuk para pelajar untuk mendukung program pencegahan pernikahan dini dan memberikan pendidikan kesehatan yang lebih baik kepada generasi muda.

“Saya ingin para pelajar di sini menjadi agen perubahan, kalian yang bisa memberi pengaruh besar kepada teman-teman, keluarga, dan lingkungan. Jangan biarkan pernikahan dini merusak masa depan kalian dan generasi berikutnya,” seru Yusmin.

Selain stunting, alumnus Universitas Haluoleo ini juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dari segala bentuk kekerasan. Yusmin meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak membuka posko pengaduan khusus penanganan kekerasan terhadap anak di tiap kecamatan.

“Saya tidak akan mentolerir kekerasan terhadap anak-anak kita,” tegasnya. (C-Info)

Penulis: Muh. Risal H

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS