Pj Bupati Muna Barat Ingatkan Pejabatnya Tak Alergi dengan Pers
Reporter Muna
Rabu, 10 Agustus 2022 / 9:14 am
MUBAR, TELISIK.ID - Pj Bupati Muna Barat, Bahri, baru saja melakukan mutasi dan rotas terhadap 196 pejabat esalon III dan IV.
Nah, berkaitan dengan keterbukaan informasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan, Direktur Perencanaan Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu mewanti-wanti pejabatnya untuk tidak alergi dengan pers bila dikonfirmasi.
"Jangan ada pejabat yang suka menonaktifkan handphone (HP). Bila teman-teman wartawan mengkonfirmasi, layani," tegas Bahri, Rabu (10/8/2022).
Jebolan STPDN 07 itu memberikan ruang bagi pejabatnya membuat statemen di media massa untuk menghindari pencatutan nama dalam pemberitaan, seperti yang terjadi selama ini di Bumi Laworoku.
Baca Juga: Honorer di Muna Barat Sembunyikan Mobil Dinas, Pj Bupati Bakal Lapor APH
"Kasihan bila terulang lagi, yang rugi pejabat itu sendiri. Padahal, sesungguhnya, berita yang ada itu hanya asumsi," ujarnya.
Menurutnya, pers adalah mitra strategis pemerintah. Peran pers sebagai pilar keempat demokrasi. Pers secara konsisten telah mewartakan kerja pemerintah, memberikan dukungan dan kritikan.
"Kehadiran pers saya harapkan dapat melawan informasi hoaks, ujaran kebencian dan memberikan edukasi pada masyarakat," pintanya.
Baca Juga: Politisi PDIP Minta Kebijakan Pindah ASN di Kolaka Utara Dibuka Kembali
Sementara itu, Sekretaris Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Muna Barat, Muhamad Fajar Fariki membuka ruang bagi kalangan pers dalam menjalankan kerja-kerja jurnalistik. Dalam pemerintahan, fungsi kontrol pers sangat dibutuhkan, sehingga pemerintah dapat berjalan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kemudian juga, melalui peran pers, apa yang sudah, sedang dan direncanakan pemerintah, dapat diketahui publik secara luas.
"Bukannya saya ingin menggurui, jurnalis dalam menjalankan tugas juga harus memperhatikan keseimbangan informasi (cover both side), agar berita yang yang dihasilkan tidak menjadi liar dan terkesan opini sesat," tukasnya. (B)
Penulis: Sunaryo
Editor: Haerani Hambali