Polri Rangkul Tokoh Agama Cegah Polarisasi dan Jaga Stabilitas Sosial Pasca Pilkada 2024

Ahmad Jaelani

Reporter

Selasa, 10 Desember 2024  /  5:14 pm

Div Humas Polri gelar dialog cegah polarisasi. Foto: Ist

KENDARI, TELISIK.ID – Divisi Humas Polri menyelenggarakan dialog publik bertema Strategi Polri dalam Mengimplementasikan Cooling System untuk Menjaga Stabilitas Sosial Pasca Pemilukada 2024, yang berlangsung pada Selasa (10/12/2024).

Dialog diikuti oleh Bidang Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) di Aula Dachara, dengan sambungan Zoom Meeting yang juga melibatkan Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Iis Kristian, serta tokoh masyarakat, tokoh agama, dan organisasi kemasyarakatan.

Dialog ini dibuka oleh Karo PID Div Humas Polri, Brigjen Pol Tjahjono Saputro, yang hadir secara virtual mewakili Kadiv Humas Polri.

Pembicara utama yang hadir adalah Wakil Menteri Agama RI dan Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia, yang turut memberikan pandangan tentang peran tokoh agama dalam menjaga kerukunan dan stabilitas sosial.

Baca Juga: Pemkab Konawe Raih Predikat Hijau dari Ombudsman: Komitmen Tinggi dalam Pelayanan Publik

Dalam kesempatan tersebut, Brigjen Pol Tjahjono menyampaikan beberapa poin penting terkait peran Polri dalam menjaga stabilitas selama tahun politik 2024.

Tjahjono menilai tahun ini menjadi momen strategis karena mencakup pemilihan presiden, legislatif, dan kepala daerah serentak di seluruh Indonesia.

“Dengan tingkat partisipasi pemilih yang mencapai 81,7 persen pada pemilu sebelumnya, diharapkan demokrasi dapat berfungsi sebagai pijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor,” kata Tjahjono dalam keterangan tertulis.

Sebagai upaya untuk menjaga stabilitas sosial pasca Pilkada 2024, Polri mengimplementasikan strategi cooling system, yang sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Strategi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya polarisasi di masyarakat, mengatasi misinformasi dan miskomunikasi yang sering menjadi pemicu konflik, serta memastikan masyarakat dapat hidup dengan aman dan damai.

Tjahjono mengingatkan perlunya kolaborasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam menciptakan keharmonisan di tengah situasi politik yang dinamis.

Baca Juga: Mahasiswa UHO Deteksi Penambangan Tanpa Izin Pakai AI Membawanya Juara Karya Tulis Ilmiah

“Dengan cooling system, Polri berupaya menjaga stabilitas sosial sekaligus memastikan keberlanjutan pemerintahan di semua level berjalan sukses,” jelas Tjahjono.

Dialog ini juga menyoroti peran strategis yang dimainkan oleh tokoh agama dalam meredam ketegangan politik dan memperkuat persatuan masyarakat.

Tokoh agama diharapkan dapat menjadi jembatan bagi terciptanya kedamaian dan persatuan di tengah masyarakat yang sering kali terbelah oleh perbedaan pandangan politik.

Dialog ini menjadi salah satu langkah bagi Div Humas Polri untuk mendukung terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif pasca Pilkada 2024. (C-Adv)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS