PPPK Paruh Waktu Tahap 1 Lebih Banyak, Ini Akses Database BKN Nama Peserta Dinyatakan Lulus Tak Dapat Formasi
Reporter
Kamis, 27 Februari 2025 / 1:11 pm
Seleksi PPPK Paruh Waktu disiapkan bagi honorer yang belum lulus. Foto: Repro Medanaktual
JAKARTA, TELISIK.ID - Seleksi PPPK 2024 tahap 1 telah mencapai tahap pemberkasan Nomor Induk Pegawai. Pemerintah kini menyiapkan skema baru untuk honorer yang belum mendapatkan formasi.
Skema tersebut adalah PPPK Paruh Waktu, yang akan menampung peserta yang tidak lulus tahap 1. Jumlah formasi yang dialokasikan untuk seleksi ini ternyata lebih banyak dari jumlah peserta yang lulus PPPK Penuh Waktu.
PPPK Paruh Waktu merupakan skema alternatif bagi tenaga honorer yang tidak lolos seleksi PPPK. Pemerintah menetapkan jumlah formasi PPPK 2024 sebanyak 1.006.153 posisi.
Namun, jumlah pelamar yang memenuhi syarat mencapai 1.357.205 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 676.482 peserta dinyatakan lulus seleksi PPPK 2024 tahap 1.
Dengan demikian, terdapat 680.723 peserta yang tidak lulus dalam tahap pertama seleksi PPPK 2024. Pemerintah telah menetapkan bahwa mereka akan diangkat menjadi PPPK Paruh Waktu.
Jumlah ini lebih besar dibandingkan peserta yang lulus dan akan menjadi PPPK Penuh Waktu.
"Bagi 680.723 pelamar yang belum lulus pada seleksi PPPK 2024 tahap 1, pemerintah telah menyiapkan formasi PPPK Paruh Waktu sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor pemerintahan," Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Prof Zudan Arif Fakrulloh, seperti dikutip dari JPNN, Kamis (27/2/2025).
Pada saat bersamaan, sebanyak 329.671 formasi sisa dari PPPK tahap 1 masih tersedia. Formasi ini akan diperebutkan dalam seleksi PPPK tahap 2 yang sedang berlangsung.
Saat ini, proses seleksi memasuki tahap sanggah pasca-pengumuman hasil seleksi administrasi. BKN juga memberikan informasi mengenai seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 yang sedang berjalan.
Dari total 246.390 formasi CPNS yang tersedia, sebanyak 178.430 formasi telah terisi. Tingkat keterisian formasi CPNS 2024 mencapai 72,42 persen.
Menurut Prof Zudan, "Pengadaan CASN Tahun Anggaran 2024 dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pegawai ASN, terutama terkait dengan ASN yang akan memasuki usia pensiun."
Berdasarkan data BKN per 31 Desember 2024, jumlah ASN di Indonesia mencapai 4.734.041 pegawai. Jumlah tersebut terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Dari jumlah total tersebut, diproyeksikan sebanyak 961.619 pegawai ASN akan memasuki masa pensiun pada periode 2025-2030. Oleh karena itu, pengadaan CASN 2024 dilakukan untuk memastikan kebutuhan pegawai ASN terpenuhi secara tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat guna.
Langkah strategis ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dengan demikian, pemerintahan dapat berjalan dengan lancar dan pelayanan kepada masyarakat tetap optimal.
Komite I DPD RI memberikan apresiasi terhadap upaya pemerintah dalam menangani tenaga honorer. Mereka menilai kebijakan pengangkatan honorer menjadi CASN, baik sebagai CPNS maupun PPPK, merupakan langkah yang tepat.
Selain itu, kebijakan penghapusan ambang batas atau passing grade dalam seleksi PPPK 2024 juga mendapat perhatian. DPD RI menilai kebijakan ini sebagai solusi bagi tenaga honorer agar memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi ASN.
Baca Juga: Jadwal Pertek NIP PPPK dan ASN 2024, Berhak Terima Honor Awal Maret 2025
Daftar Informasi Penting Seleksi PPPK dan CPNS 2024
1. Total Formasi PPPK 2024: 1.006.153 posisi.
2. Pelamar Memenuhi Syarat (MS) PPPK 2024 Tahap 1: 1.357.205 orang.
3. Peserta Lulus Seleksi PPPK 2024 Tahap 1: 676.482 orang.
4. Peserta Tidak Lulus Seleksi PPPK 2024 Tahap 1: 680.723 orang.
5. Jumlah Formasi PPPK Tahap 1 yang Masih Tersedia: 329.671 posisi.
6. Total Formasi CPNS 2024: 246.390 posisi.
7. Jumlah Formasi CPNS yang Sudah Terisi: 178.430 posisi.
8. Tingkat Keterisian Formasi CPNS 2024: 72,42 persen.
9. Total ASN di Indonesia per 31 Desember 2024: 4.734.041 pegawai.
10. Proyeksi ASN Pensiun pada 2025-2030: 961.619 pegawai. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS