Prediksi Badai El-nino di Sulawesi Tenggara

Adinda Septia Putri

reporter

Senin, 29 Mei 2023  /  3:38 pm

Badai El-nino merupakan fenomena alam, di mana suhu laut menjadi dingin dan awan hujan menjadi lebih sedikit sehingga berpotensi menyebabkan kekeringan. Foto: Adinda Septia Putri/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Baru-baru ini dunia digemparkan dengan fenomena alam badai El-nino yang menimpa beberapa negara, termasuk Indonesia.

Prakirawan BMKG Kendari, Zainuddin menjelaskan, badai El-nino merupakan kondisi fenomena global antara lautan dan atmosfer. El-nino terjadi ketika suhu di Samudera Pasifik menghangat dan menyerap suhu laut disekitarnya, termasuk laut Indonesia menjadi lebih dingin.

Suhu laut yang dingin tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan awan hujan lebih sedikit dan berpotensi menimbulkan kekeringan.

Zainuddin menyebut, fenomena El-nino di Indonesia diprediksi sudah dimulai sejak Mei sampai dengan tahun 2024 mendatang.

Baca Juga: Bumi Tak Siap Hadapi Badai Matahari Super, Kiamat Internet Bakal Terjadi

Begitu juga dengan wilayah Sulawesi Tenggara, curah hujan di bumi anoa diperkirakan semakin menurun. Terutama pada Juni, sebagian besar wilayah diprediksi berada di kategori hujan rendah hingga mencapai puncaknya di Agustus.

Zainuddin ingatkan, masyarakat tak perlu cemas dengan fenomena tersebut. El-nino nyatanya bukan fenomena yang pertama kali terjadi di dunia. Fenomena El-nino terjadi berulang meski tak setiap tahun.

Fenomena ini terakhir kali terjadi pada 2018-2019. Sebelumnya, El Nino yang kuat juga pernah terjadi pada 2015. Tahun ini El-nino diprediksi tidak lebih buruk dari sebelumnya, hanya berada pada kategori netral hingga rendah.

"El-nino itu bukan berarti tidak ada hujan, ada hujan tapi sedikit," katanya.

Dalam menghadapi El-nino, Zainuddin mengimbau masyarakat untuk hindari aktivitas di luar ruangan. Selama periode El-nino terjadi, tidak ada tutupan awan sehingga sinar UV dapat menyorot langsung dalam intensitas yang tinggi.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (Distanak), La Ode Muhammad Rusdin Jaya merasa tak khawatir dengan ancaman kekeringan akibat badai El-nino, meski begitu pihaknya terus mengantisipasi dan memberitahu para petani untuk segera melakukan masa panen maupun tanam nya.

"Bagi kabupaten yang sedang masa pemanenan segera melakukan pemanenan, begitu juga daerah yang sedang masa penanaman silahkan lakukan masa penanaman, jangan sampai tiba-tiba El-nino datang," ujarnya.

Meski begitu, ia mengklaim ketersediaan stok beras di Sulawesi Tenggara untuk bulan Mei disebut mencukupi. Begitu juga dengan makanan hijauan ternak disebut selalu tersedia.

Dilansir dari Jambiindependent.disway.id, berikut rincian daerah di Indonesia yang terdampak badai El-nino:

1. Sumatera

- Aceh

- Bangka Belitung

- Bengkulu

- Jambi

- Sumatera Barat

- Sumatera Utara

- Lampung

- Sumatera Selatan

- Kepulauan Riau

2. Jawa

- Banten

- DKI Jakarta

- Jawa Barat

- Jawa Tengah

- DI Yogyakarta

- Jawa Timur

3. Kalimantan

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Selatan

- Kalimantan Timur

- Kalimantan Utara

4. Sulawesi

- Sulawesi Selatan

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Tenggara 

Baca Juga: Badai Siklon Tropis Seroja Terjang Manggarai NTT, Berikut Data Kerusakannya

5. Maluku dan Papua

- Maluku

- Maluku Utara

- Papua

- Papua Selatan

6. Bali dan Nusa Tenggara

- Bali

- Nusa Tenggara Barat 

- Nusa Tenggara Timur. (A)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS