Presiden Rusia Putin Konfirmasi Bakal Hadiri KTT G20 di Bali

Fitrah Nugraha

Reporter

Rabu, 23 Maret 2022  /  6:13 pm

Presiden Rusia, Vladimir Putin (kanan) dan Presiden RI, Joko Widodo. Foto: Repro tribunnews.com

JAKARTA, TELISIK.ID - Presiden Rusia, Vladimir Putin berencana hadir dalam KTT G20 yang akan berlangsung di Bali, pada akhir 2022 ini.

Hal tersebut disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva saat ditanya apakah Putin akan hadir dalam pertemuan tersebut dalam jumpa pers di Jakarta, dikutip dari cnnindonesia.com, Rabu (23/3/2022).

Rencana kehadiran Putin itu disampaikan Vorobieva terlepas dari desakan sejumlah negara untuk mengeluarkan Rusia dari negara kelompok G20 sebagai respons atas invasinya ke Ukraina.

"Tergantung pada situasi, sejauh ini dia (Putin) mau datang ke KTT G20," kata Vorobieva.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, berbagai negara di dunia terutama Barat berupaya mengisolasi Moskow dari sistem keuangan hingga organisasi internasional.

Baru-baru ini, Amerika Serikat dan negara Barat yang masuk kelompok G7 sedsng mempertimbangkan mendepak Rusia dari keanggotaan G20.

Meski ada ancaman itu, Vorobieva mengatakan Rusia terus mendukung presidensi Indonesia di G20 tahun ini.

"Indonesia menjadi presiden G20 bukan untuk membahas masalah krisis Rusia-Ukraina, tapi lebih kepada meningkatkan ekonomi global dan masalah lainnya. Mengeluarkan Rusia (dari G20) tidak akan membantu perekonomian global," kata Vorobieva.

Baca Juga: Side Event KTT G20 Digelar di Labuan Bajo NTT, Ini Pesan Jokowi

"Kami mendukung presidensi Indonesia di G20," ucapnya menambahkan.

Rusia menghadapi serangan sanksi internasional yang dipimpin oleh negara-negara barat usai menginvasi Ukraina.

Sanksi itu diketahui diberikan untuk mengisolasi negara beruang merah tersebut dari ekonomi global.

Baca Juga: Jokowi Undang Pangeran MBZ ke KTT G20

Beberapa sanksi yang diberikan adalah menutup Rusia dari sistem transaksi internasional SWIFT dan membatasi transaksi dengan bank sentralnya.

Mengutip tribunnews.com, peperangan antara Rusia dan Ukraina masih terus terjadi. Teranyar, pasukan Rusia kian meningkatkan serangan ke Ibu Kota Ukraina Kyiv dan menyebabkan jumlah korban warga sipil Ukraina terus meningkat.

Serangan Rusia yang dilancarkan sejak 24 Februari 2022 ini menyebabkan beberapa negara menerapkan sanksi ekonomi terhadap negara tersebut. (C)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Kardin