Ramai Ditolak Masyarakat Indonesia, Ma'ruf Amin Justru Sediakan Pulau di Riau untuk Pengungsi Rohingya

Nur Khumairah Sholeha Hasan

reporter

Rabu, 06 Desember 2023  /  8:55 pm

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin (tengah) membuka peluang menjadikan Pulau Galang, Kota Batam, Riau sebagai lokasi penempatan pengungsi Rohingya. Foto: Trenasia.com

KENDARI, TELISIK.ID - Penolakan keras pengungsi Rohingya di Indonesia bukan hanya terjadi di wilayah Aceh, di media sosial pun ramai menolak kedatangan etnis Myanmar tersebut.

Namun, meski ditentang keras oleh masyarakat Indonesia, rupanya hal ini tak membuat pemerintah mengambil sikap tegas, bahkan Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin membuka peluang menjadikan Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Riau sebagai lokasi penempatan pengungsi Rohingya.

Ia menuturkan, Pulau Galang di Batam sempat digunakan untuk menampung pengungsi asal Vietnam beberapa puluh tahun silam. Ia mengingatkan, masalah pengungsi Rohingya sebagai masalah kemanusiaan yang mesti diatasi bersama seperti dilansir dari Cnnindonesia.com.

Baca Juga: Viral Rohingya Minta Tanah di Malaysia, Indonesia Tolak Keras Tampung Pengungsi

"Penempatannya di mana? Dulu pernah kita menjadikan Pulau Galang untuk pengungsi Vietnam. Nanti kita akan bicarakan lagi apa akan seperti itu. Saya kira pemerintah harus mengambil langkah-langkah [solutif]," kata Ma'ruf di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat yang disiarkan di kanal YouTube Wakil Presiden RI.

Ia mengungkapkan pengungsi Rohingya tidak mungkin ditolak. Namun sebelum ditampung, tambahnya, pemerintah Indonesia tentu perlu menyiapkan berbagai antisipasi. Baginya, ini penting agar tidak menimbulkan beban di kemudian hari bagi Indonesia, baik dari sisi negara ataupun masyarakat.

Ia menyebut masalah pengungsi serupa turut dihadapi oleh negara-negara di Eropa seperti Yunani. Sehingga ia berharap ada pembahasan bersama di tingkat internasional, khususnya dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

"Kita akan bicarakan juga dengan UNHCR yang punya tanggung jawab masalah pengungsian di PBB. Ini harus dilakukan pembahasan bersama," ucapnya.

Sementara itu, menurut peneliti ASEAN dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Adriana Elizabeth, persoalan pengungsi Rohingya sudah mengganggu situasi domestik di dalam negeri. Apalagi dalam waktu dekat Indonesia akan menggelar pemilu -yang dikhawatirkan akan menambah beban dan memecah konsentrasi aparat keamanan.

Baca Juga: Takut Bernasib seperti Palestina, Warganet Minta UNHCR Tutup di Indonesia

Merespons masalah ini, juru bicara UNHCR Indonesia, Mitra Salima Suryono, masih berharap ada semangat solidaritas dan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia untuk menangani pengungsi Rohingya seperti dikutip dari Bbc.com.

Sebelumnya Menko Polhukam Mahfud MD menuturkan, Indonesia menerima pengungsi berdasarkan rasa kemanusiaan. Tetapi cara itu, kata Adriana, membuat kewalahan pemda sehingga harus dicarikan solusi.

Ia merinci jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia saat ini mencapai 1.478 orang. Ia mengatakan pemerintah masih mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah pengungsi Rohingya. Mereka ditempatkan di penampungan sementara di Aceh, Medan, dan Pekanbaru. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS