Resesi Ekonomi Intai Indonesia, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Kinerja

Marwan Azis

Reporter Jakarta

Rabu, 22 Juli 2020  /  2:11 pm

Resesi ekonomi mengintai Indonesia. Sumber: Repro Ekopedia

JAKARTA, TELISIK.ID - Sejumlah ekonom memprediksi Indonesia berada di gerbang resesi ekonomi. Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah dua kali membeberkan proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dalam kuartal berjalan dan beberapa kuartal ke depan akan suram.

Merespon hal tersebut, anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan, Anis Byarwati  mendorong Pemerintahan Jokowi dan kabinetnya agar segera memperbaiki kinerja terutama dalam pemulihan ekonomi dan penanganan dampak COVID-19.

Menurut politisi PKS ini, sebenarnya bukan hanya Indonesia yang diprediksi akan mengalami resesi. Kondisi ekonomi secara global, diprediksi akan mengalami resesi.

Anis mengungkapkan, prediksi pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia di mana tahun ini Singapura diprediksi minus 6,8 persen, Malaysia minus 8 persen, Amerika minus 9,7 persen, Inggris minus 15,4 persen, Jerman 11,2 persen, Prancis minus 17,2 persen, Jepang minus 8,3 persen.

Bahkan IMF pun memprediksi output ekonomi dunia tahun ini akan menyusut hampir 5 persen, atau hampir 2 persen lebih buruk dari perkiraan yang dirilis pada bulan April.

Baca juga: Dapat Suntikan Dana Rp 750 Miliar, Angkasa Pura Harus Bangkit

Anis menyarankan pemerintah perlu lebih fokus dalam penanganan dampak COVID-19. Menurutnya, aspek kesehatan rakyat tidak bisa dianggap remeh. "Hampir semua kalangan mengeluhkan soal lambatnya penanganan COVID-19 ini. Bahkan Presiden Jokowi sendiri juga mengeluhkan soal ini," kata Anis kepada Telisik.id, Jakarta Rabu (22/7/2020).

Anis juga menyoroti serapan dana penanganan COVID-19 yang ternyata masih sangat rendah. "Ini menjadi catatan buruk bagi pemerintah," ujarnya. Karena itu Anis meminta pemerintah memperbaiki kinerjanya agar penanganan dampak COVID-19 khususnya di bidang ekonomi bisa berjalan lebih baik.

Ia menambahkan, dampak resesi yang akan dirasakan masyarakat nantinya adalah semakin sulitnya lapangan pekerjaan. Aktivitas ekonomi yang belum kembali normal menjadikan banyak masyarakat kehilangan pekerjaan.

“Kemudian diikuti dengan jatuhnya daya beli masyarakat karena berkurangnya pendapatan mereka. Maka, masyarakat menengah ke bawahlah yang kemungkinan akan benar-benar merasakan dampak resesi ini," imbuhnya.

Reporter: Marwan Azis

Editor: Haerani Hambali