Seorang Ibu Paruh Baya Ditemukan Tewas Terapung di Laut

Berto Davids

Reporter Kupang

Jumat, 20 Januari 2023  /  8:34 pm

Seorang ibu ditemukan tewas di laut saat menanam rumput laut di Kabupaten Sabu Raijua. Foto: Solopos.com

SABU RAIJUA, TELISIK.ID - Seorang ibu paruh baya di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur bernama Dina Wati (69), ditemukan tewas terapung di laut sekitar Pantai Banyo Desa Bodae, Kecamatan Sabu Timur, Jumat (20/1/2023).

Kapolres Sabu Raijua, AKBP Jacob Seubulan menjelaskan kronologi sekitar pukul 11.00 Wita setelah makan siang korban berpamitan kepada suami, Rehabeam Djami (69) untuk pergi ke laut menanam rumput laut.

Rehabeam pun mengizinkan korban pergi sendirian karena sudah terbiasa ke laut menanam dan mengikat anakan rumput laut. 

Baca Juga: Dua Karyawan Tewas Kerusuhan PT GNI: Keamanan Masih Sangat Minim

Sekitar pukul 16.00 Wita, pasangan suami istri Lado Mangngi (66) dan Lutu Kale (64), warga Desa Keduru, Kecamatan Sabu Timur kebetulan melintas di lokasi tersebut.

Mereka pergi mengikat rumput laut juga. Dalam perjalanan pulang menuju ke pantai, mereka melihat sebuah gabus yang terapung. Kemudian keduanya mendekati gabus tersebut.

Ketika medekati gabus itu, mereka melihat sesosok tubuh yang sudah mengapung di atas air. Pasangan suami istri itu langsung mengangkat tubuh korban dan mengevakuasinya ke atas gabus.

Setelah diperhatikan ternyata kondisi korban sudah meninggal, pada bagian mulut terdapat busa. Kedalaman air laut tempat ditemukan korban terapung adalah setinggi dada orang dewasa.

Kapolres menjelaskan, setelah itu pasangan suami istri ini menarik gabus menuju pinggiran pantai dan memberitahukan kepada warga karena kebetulan pasangan suami istri ini mengenal korban.

Baca Juga: 2 Pekerja di Konawe Tewas Tersengat Listrik saat Pasang Kabel Telkom

"Hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dokter Puskesmas Bolou dr Yuniruftari Lobo Huki menjelaskan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban diduga mengalami hipertensi dan jatuh ke dalam air laut dan tenggelam," terang Kapolres.

Sementara itu suami korban, Rahabeam Djami menjelaskan, korban memiliki riwayat penyakit jantung dan pada tahun 2022 lalu sempat dirujuk ke RSU Prof WZ Johannes Kupang.

"Dia sakit jantung. Kami menerima kejadian sebagai musibah dan tidak melakukan upaya hukum dengan membuat surat pernyataan penolakan otopsi jenazah," katanya. (B)

Penulis: Berto Davids

Editor: Kardin 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS