Siap-Siap Negara Ini Bisa Jadi Target Rusia Setelah Ukraina
Reporter
Rabu, 09 Maret 2022 / 8:29 pm
MOSKOW, TELISIK. ID - Serangan Rusia ke Ukraina dikhawatirkan bakal meluas. Hal ini diutarakan oleh negara-negara Baltik anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO di wilayah Eropa Timur seperti Latvia, Lithuania, dan Estonia.
Melansir CNBC International, Presiden Lithuania Gitanas Nauseda mengatakan, sudah saatnya pakta pertahanan itu mengambil langkah lebih tegas, seperti bantuan pertahanan.
"Pencegahan tidak lagi cukup dan kami membutuhkan lebih banyak pertahanan di sini. Karena jika tidak, Putin tidak akan berhenti di Ukraina, dia tidak akan berhenti," ujarnya dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Anthony Bliken.
"Jika Anda ingin menghindari perang dunia ketiga. Pilihan ada di tangan kita," imbuhnya.
Hal serupa juga diungkapkan Latvia. Menteri Luar Negeri Edgars Rinkevics meminta agar NATO mau memperluas kehadiran pasukannya di negara itu. Hal ini menurutnya akan mampu memberikan jaminan rasa aman bagi negaranya.
"Opini publik dan pengambilan keputusan pembuat kebijakan yang telah bergeser sehubungan dengan penempatan militer, mencatat bahwa sekarang kita membutuhkan penempatan permanen pasukan NATO, termasuk pasukan AS di tanah kita," tegasnya.
Baca Juga: Serang Ukraina, Biaya Operasi Militer Rusia Diperkirakan Capai Rp 288 Triliun per Hari
Tak hanya dari Baltik, Polandia yang juga tetangga Ukraina, juga mulai mendapatkan bantuan dari pakta pertahanan pimpinan AS itu. Terbaru, Washington mengirimkan bantuan dua rudal Patriot yang dapat digunakan untuk menghalau serangan misil yang masuk ke negara itu.
"Ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami dalam melaksanakan pasal kelima NATO dan rudal itu tak akan digunakan untuk kegiatan serangan," ujar Juru Bicara Komando Eropa AS, Kapten Adam Miller.
Sejauh ini, banyak negara-negara NATO telah menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia. Hal ini membuat Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan nuklirnya dalam situasi waspada perang.
Sementara itu, eskalasi serangan Rusia ke Ukraina diketahui sedikit menurun. Hal ini berdasarkan keputusan gencatan senjata kedua negara yang dimaksudkan untuk mengevakuasi warga sipil dari beberapa lokasi pertarungan.
Baca Juga: Ukraina Sebut Rusia Bakal Kalah Perang 48 Jam Lagi, Ini Alasannya
Dilansir Cnnindonesia.com, nyaris dua pekan invasi, Rusia masih terus menggempur Ukraina hingga Rabu (9/3/2022). Korban terus bertambah, sementara gencatan senjata demi memberi ruang evakuasi warga sipil juga masih rentan gagal.
Rusia mengumumkan rencana gencatan senjata kemanusiaan di Ukraina pada Rabu (9/3/2022) pagi demi membuka jalur evakuasi penduduk sipil.
"Mulai pukul 10.00 MSK pada 9 Maret 2022, Federasi Rusia mendeklarasikan 'rezim diam' dan siap menyediakan koridor kemanusiaan," ujar perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia.
Selain itu, Rusia juga mengusulkan untuk menyetujui rute dan waktu mulai koridor kemanusiaan dengan Ukraina sebelum 03.00 MSK (07.00 WIB). (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Kardin