Suharso Monoarfa Dilengserkan dari Ketum PPP, Penggantinya Punya Kekayaan Rp 1,27 Triliun
Reporter
Selasa, 06 September 2022 / 5:37 am
JAKARTA, TELISIK.ID - Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan, dan Majelis Kehormatan PPP mengganti Suharso Monoarfa dari kursi Ketum PPP.
Posisi Suhahrso digantikan oleh Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas. Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani menyatakan pergantian jabatan ketua umum dari Suharso Monoarfa kepada Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas untuk menguatkan konsolidasi partai.
"Mukernas merupakan forum permusyawaratan partai tertinggi kedua setelah muktamar," kata Arsul dilansir dari Suara.com jaringan Telisik.id, Senin (5/9/2022).
Hal itu disampaikan Arsul menanggapi hasil Musyawarah Kerja Nasional atau Mukernas yang memilih Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas ketum PPP.
Dia menjelaskan pergantian itu merupakan reorganisasi dan revitalisasi fungsi jabatan kader partai maupun kader partai yang menjabat di eksternal. "Pergantian hanya untuk ketua umum," ujarnya.
Sebelum pergantian ketua dalam Mukernas, Arsul menegaskan telah dilakukan komunikasi dengan Suharso Monoarfa. Sehingga proses itu sudah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD-ART).
Baca Juga: Pilih Pj Wali Kota Kendari yang Tak Punya Kedekatan Emosional dengan Parpol
"Ini bukan perpecahan, karena Mardiono dan Suharso adalah dua orang sahabat," ucapnya.
Dia menegaskan keputusan Mukernas hanya membagi tugas antara Suharso dan Mardiono. Di mana Suharso diharapkan lebih maksimal lagi membantu presiden sebagai menteri.
Muhammad Mardiono ditunjuk sebagai Plt Ketum PPP menggantikan Suharso Monoarfa yang diberhentikan.
Selepas ditunjuk sebagai Plt Ketum PPP, Muhammad Mardiono mengatakan akan bekerja keras supaya PPP bisa bangkit dalam Pemilu 2024.
Muhammad Mardiono bukanlah orang baru di PPP. Ia tercatat pernah menjabat sebagai Ketua DPW PPP Provinsi Banten dan Wakil Ketua Umum DPP PPP. Pada 2017, nama Mardiono sempat masuk dalam bursa calon Gubernur Banten, tapi ia menolaknya.
Selain sebagai politisi, pria kelahiran Yogyakarta, 11 Juli 1957 itu tercatat sebagai pengusaha. Mardiono memiliki bisnis yang bergerak dalam bidang jasa logistik, yaitu PT Buana Centra Swakarsa (BCS).
Melansir Tribunnews.com, Mardiono sudah tiga kali melaporkan harta kekayaannya kepada KPK.
Pada laporan terbarunya, yaitu 30 Maret 2022, Mardiono memiliki harta kekayaan mencapai Rp 1,27 triliun tepatnya Rp 1.270.833.511.147.
Kepemilikan surat berharga menyumbang sebagian besar kekayaan Mardiono, yaitu Rp 704.548.601.138.
Baca Juga: UHO Kendari Siap Kolaborasi Sukseskan Pemilu 2024
Ia juga memiliki 179 bidang tanah dan bangunan dengan nilai total Rp 676.591.790.000.
Ke-179 tanah itu berada di Sleman, Bantul, Cilegon, Kulon Progo, Tangerang, Tangerang Selatan, hingga Serang.
Aset lain yang dimiliki Mardiono adalah 11 unit mobil dan lima unit motor dengan nilai Rp 7.725.950.000. Mardiono juga mempunyai aset berupa harta bergerak lainnya, Rp 1.125.000.000; kas dan setara kas, Rp 6.627.516.380; serta harta lainnya, Rp 23.743.889.203.
Meski demikian, ia juga memiliki utang sebesar Rp 149.529.235.574 sehingga mengurangi nilai asetnya. (C)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Kardin