Sulawesi Tenggara Bebas Penyakit Hewan Menular Berbahaya, Hewan Kurban Aman Dikonsumsi
Reporter
Minggu, 09 Juni 2024 / 8:41 am
KENDARI, TELISIK.ID - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, Sulawesi Tenggara dinyatakan bebas dari penyakit hewan menular berbahaya seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) dan penyakit antraks.
PMK dan Antraks adalah jenis penyakit berbahaya yang sempat menyerang ternak di beberapa daerah di Sulawesi Tenggara.
Penyakit ini menyerang ternak, termasuk sapi yang sering dijadikan hewan sembelihan kurban. Selain dapat menular ke sesama ternak, penyakit ini juga dapat menular ke manusia (zoonosis).
Bahkan jika tidak diobati atau ditangani dengan benar, manusia yang mengonsumsi daging hewan yang terkena antraks dapat menyebabkan hingga kematian.
Berdasarkan penyampaian drh. Rakhwana, Kepala UPTD BPK3H Sulawesi Tenggara kepada Telisik.id pada Sabtu (8/6/2024), wilayah Sulawesi Tenggara sampai saat ini tidak ada lagi laporan terkait penyakit PMK dan antraks.
Baca Juga: Rumah Potong Hewan Kurban di Kendari Terima Kiriman Sapi Berpenyakit
Hal ini merupakan buah dari upaya Pemerintah Sultra dalam memberangus penyakit berbahaya tersebut dengan melakukan upaya-upaya, termasuk upaya pencegahan seperti melakukan vaksinasi.
"Yang pasti untuk saat ini untuk PMK tidak ada laporan lagi, karena vaksin juga kan sudah masif sejak tahun 2021 sampai hari ini. Jadi untuk sekarang di Sultra aman," jelas drh. Rakhwana usai rakor bersama Dirjen Tanaman Pangan di Aula Kantor Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra.
"Kalau untuk antraks ya Alhamdulillah belum ada juga sih. 2015 itu terakhir, kita ambil sampelnya untuk diuji di Maros," tambahnya menjelaskan.
Upaya seperti ini terus dilakukan oleh pemerintah apalagi mengingat Hari Raya Idul Adha yang tinggal beberapa hari lagi.
Baca Juga: Jelang Hari Raya Idul Adha Pemerintah Kota Kendari Awasi Kelayakan Hewan Kurban
Dinas Pertanian, Bidang Peternakan dan Keswan Kota Kendari juga ikut angkat suara terkait isu ini.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kota Kendari, Santiwati pada hari Selasa (4/6/2024) lalu mengatakan, akan dijadwalkan untuk pengawasan hewan kurban yang akan masuk di Kota Kendari di titik-titik lalu lintas ternak perbatasan kota, seperti di Terminal Baruga dan Terminal Puuwatu.
Tentu upaya ini untuk memastikan bahwa ternak yang masuk adalah ternak yang sehat, tidak berpenyakit apalagi menular dan layak untuk dijadikan hewan kurban. (B)
Penulis: Mardianto
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS