Kisah Haru Pemulung, Meski Hidup Susah, Anak Harus Sekolah

Harjum Ntry, telisik indonesia
Kamis, 17 Juni 2021
0 dilihat
Kisah Haru Pemulung, Meski Hidup Susah, Anak Harus Sekolah
Wa Bona dan Kurmang di sela-sela aktivitas memulung. Foto: Harjum Ntrya/Telisik

" Menjadi pemulung tak membuatnya merasa malu. Yang penting baginya, bisa tetap makan dan menyekolahkan anak-anaknya "

KENDARI, TELISIK.ID - Wa Bona namanya. Setiap harinya ia bekerja sebagai pemulung sampah plastik untuk dijual kembali.

Dari hasil penjualan sampah plastik inilah, Wa Bona yang tinggal di Kelurahan Alolama, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarganya.

Desakan ekonomi dan kebutuhan hidup membuatnya harus memutar otak agar bisa mendapatkan uang. Karena tak punya keahlian dan modal usaha, memulung menjadi solusinya.

Menjadi pemulung tak membuatnya merasa malu. Yang penting baginya, bisa tetap makan dan menyekolahkan anak-anaknya.

"Yang penting halal kita lakukan, rezeki Tuhan yang atur," ujarnya.

Wa Bona mengaku, setiap pukul 04:00 subuh ia mulai beraktivitas. Menyusuri bak-bak sampah di pinggiran jalan untuk mengais rezeki.

Baca Juga: BNNP Sultra Gandeng Kemenag Bakal Gelar Khutbah Seragam P4GN di Tempat Ibadah

"Mulai subuh jam 4 saya sudah mulai jalan sampai sore," bebernya kepada Telisik.id, Rabu (16/6/2021).

Wa Bona mempunyai 2 orang anak. Anak sulungnya bernama Indrawati (24) dan si bungsu Sawaludin (17). Kedua anaknya sedang menjalani pendidikan.

Penghasilan Wa Bona dalam sehari tentu saja pas-pasan, dicukup-cukupkan untuk bisa tetap bertahan hidup.

"Sehari kadang dapat Rp 50 ribu. Kalau lagi banyak bisa sampai Rp 100 ribu nak," tambahnya.

Bona mengaku tidak mendapat bantuan apapun dari pemerintah. Ia berharap mendapatkan bantuan pemerintah untuk bertahan hidup dan menyekolahkan anak-anaknya.

"Ndak dapat saya bantuan uang dari pemerintah kelurahan dan kecamatan. Cuma 2 bulan kemarin dikasi bantuan sembako, beras dan telur saja," ungkapnya.

Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan, Pemkot Kendari Gagas Layanan Three in One

Hal serupa dialami oleh Kurmang (39), yang juga bekerja sebagai pemulung. Ia tinggal bersama 2 orang anak dan istrinya di Kelurahan Alebo, Kecamatan Konda, Konawe Selatan.

Dalam sehari, ia memperoleh penghasilan Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu.

"Dari pagi sampai sore saya jalan memulung," ucapnya, Rabu (16/6/2021).

Kurmang berharap ke depannya dapat hidup lebih baik dan dapat merubah masa depan anak-anaknya. (B)

Reporter: Harjum Ntry

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga