Tak Pernah Absen Dampingi Ibu Berobat, Kisah Nenri Buktikan Manfaat JKN bagi Masyarakat Kecil

Ana Pratiwi

Reporter

Kamis, 03 Juli 2025  /  12:47 pm

Nenri warga Konawe Selatan yang membuktikan manfaat JKN. Foto: Ist.

KENDARI, TELISIK.ID - Di antara antrean pasien di ruang tunggu Rumah Sakit Hermina Kendari, terselip kisah menyentuh tentang ketulusan seorang anak yang tak pernah lelah mendampingi ibunya berjuang melawan penyakit.

Adalah Nenri (34), warga Kabupaten Konawe Selatan, yang sabar dan setia mendampingi sang ibu, Luale (63), dalam setiap sesi pengobatan. Sejak awal tahun, Nenri hampir tak pernah absen menemani ibunya berobat dari satu fasilitas kesehatan ke fasilitas lainnya.

Perjalanan panjang itu bermula ketika Luale tiba-tiba jatuh pingsan saat berada di pasar akibat tekanan darah tinggi yang tak terkendali. Warga sekitar langsung menolong dan membawanya pulang ke rumah.

“Saat itu kami sangat kaget, ibu pulang sudah digotong warga. Ternyata jatuh karena tekanan darahnya naik,” cerita Nenri kepada telisik.id.

Tanpa menunda waktu, Nenri membawa ibunya ke Puskesmas Motaha untuk mendapatkan penanganan awal. Dari sana, Luale dirujuk ke RSUD Konawe Selatan dan harus menjalani perawatan inap selama empat hari.

Baca Juga: Warga Kendari Apresiasi Kemudahan Layanan Kesehatan Lewat Aplikasi Mobile JKN

Setelah kondisinya membaik dan diizinkan pulang, tak lama kemudian Luale kembali mengalami penurunan kondisi. Keluarga pun membawanya ke RS Bahteramas untuk penanganan lebih lanjut. Selama lima hari di rumah sakit, dokter melakukan berbagai pemeriksaan dan akhirnya memperbolehkannya kembali menjalani rawat jalan.

Meski harus menjalani perawatan berulang di beberapa rumah sakit, Nenri mengaku tidak pernah merasa khawatir dengan biaya pengobatan. Ibunya tercatat sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri, dan rutin membayar iuran kelas 3 setiap bulan.

“Alhamdulillah, kami tidak pernah mengalami kendala biaya. Ibu saya peserta JKN mandiri kelas 3 dan selama ini semua pelayanan berjalan lancar,” ungkap Nenri.

Ia sempat merasa was-was akan perlakuan berbeda karena status kepesertaan kelas 3. Namun, dua kali rawat inap di dua rumah sakit berbeda, Nenri melihat pelayanan yang diterima tetap sama seperti peserta lainnya.

“Awalnya sempat ragu, mungkin ada perbedaan karena kelas 3. Tapi ternyata, pelayanannya bagus dan merata. Tidak ada diskriminasi,” tambahnya.

Kini, Luale rutin menjalani kontrol ke dokter saraf untuk menjaga tekanan darahnya tetap stabil. Nenri selalu mendampinginya, bahkan memanfaatkan fitur antrean online melalui aplikasi Mobile JKN yang menurutnya sangat membantu.

“Dengan antrean online, kita bisa tahu jadwal dan nomor antrean. Jadi tidak perlu buru-buru datang pagi-pagi ke rumah sakit,” ujarnya.

Baca Juga: Andalkan JKN, Hidayat Nikmati Hari Tua Tanpa Cemas Biaya Kesehatan

Luale sendiri mengaku puas dengan pelayanan tenaga medis yang sabar dan informatif. Setiap proses pengobatan selalu dijelaskan secara rinci, sehingga ia merasa tenang dan percaya diri menjalani pengobatan.

Kisah Nenri dan ibunya menjadi cermin nyata bagaimana Program JKN memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Tak hanya menjamin pembiayaan, kehadiran JKN juga membangun kepercayaan terhadap sistem kesehatan nasional.

“Saya berharap makin banyak orang yang sadar pentingnya punya JKN. Karena sakit bisa datang kapan saja, dan kesehatan itu kebutuhan dasar yang tidak bisa ditunda,” tutup Nenri.

Penulis: Ana Pratiwi

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS