Memasuki Usia 66 Tahun, Kemiskinan dan Pengangguran di Buton Naik

Febriyani, telisik indonesia
Kamis, 03 Juli 2025
0 dilihat
Memasuki Usia 66 Tahun, Kemiskinan dan Pengangguran di Buton Naik
Rapat Paripurna DPRD bersama Pemerintah Kabupaten Buton, Kamis (3/7/2025). Foto: Febriyani/Telisik

" Banyak capaian positif yang telah diraih Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, memasuki usia 66 tahun. Namun, angka kemiskinan dan pengangguran di daerah ini mengalami kenaikan "

BUTON, TELISIK.ID – Banyak capaian positif yang telah diraih Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, memasuki usia 66 tahun. Namun, angka kemiskinan dan pengangguran di daerah ini mengalami kenaikan.  

Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra, memaparkan sejumlah indikator positif dalam pembangunan Kabupaten Buton. Pertumbuhan ekonomi tercatat meningkat dari 3,03 persen (2023) menjadi 3,2 persen (2024).

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga menunjukkan peningkatan dari 68,96 persen (2023) menjadi 69,72 persen (2024), mencerminkan perbaikan kualitas pendidikan, kesehatan, dan daya beli.

Angka Harapan Hidup pun naik dari 70,36 persen (2023) menjadi 70,47 persen (2024), menandakan peningkatan layanan dasar kesehatan. Meskipun demikian, Alvin tidak menampik adanya tantangan serius yang harus segera diatasi.

Baca Juga: Seminggu Tak Ditemukan, Pencarian Nelayan Hilang di Buton Selatan Ditutup

Angka kemiskinan justru mengalami kenaikan dari 13,77 persen (2023) menjadi 13,99 persen (2024). Tingkat pengangguran terbuka juga meningkat dari 2,48 persen (2023) menjadi 2,95 persen (2024).

"Ini artinya, meskipun terjadi pertumbuhan ekonomi, namun belum sepenuhnya berdampak langsung pada perbaikan kesejahteraan masyarakat secara merata,” jelas Alvin.

Fakta-fakta tersebut diungkapkan Alvin dalam Rapat Paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Kabupaten Buton dan Hari Jadi ke-22 Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten, Kamis (3/7/2025).

Menanggapi arahan kebijakan nasional dari Presiden RI Prabowo Subianto, tentang efisiensi anggaran, Pemkab Buton berkomitmen untuk memfokuskan anggaran pada belanja publik yang langsung menyentuh masyarakat.

Sektor-sektor yang menjadi prioritas meliputi pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, air bersih, perumahan, dan pengentasan kemiskinan.

Sebagai langkah konkret, Pemkab Buton akan mengurangi kegiatan belanja nonprioritas seperti perjalanan dinas yang tidak mendesak, rapat berlebihan, dan kegiatan seremonial tanpa dampak nyata.

Baca Juga: Pemkab Buton Gandeng Pemprov Sultra dan Bulog Jual Sembako Murah

“Selain itu, reformasi birokrasi dan akuntabilitas tata kelola anggaran akan diperkuat demi memastikan setiap rupiah berdampak positif bagi rakyat,” jelas Alvin.

Alvin juga menyampaikan apresiasi kepada DPRD Buton atas peran strategisnya sebagai mitra kritis dalam pembangunan daerah.

Ia berharap seluruh anggota DPRD Buton terus mengawal kebijakan, mewujudkan efisiensi anggaran, dan menjalankan fungsi pengawasan secara objektif, konstruktif, dan solutif demi pemerintahan yang bersih, transparan, dan responsif.

Peringatan HUT Buton ke-66, menurut Alvin, merupakan momen bersejarah untuk merefleksikan perjalanan daerah, mengapresiasi pencapaian, serta mengukuhkan tekad untuk terus berkarya demi kesejahteraan masyarakat. (C)

Penulis: Febriyani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga