Testing COVID-19 di 16 Provinsi Capai Target WHO

Marwan Azis

Reporter Jakarta

Jumat, 04 Desember 2020  /  10:10 am

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito. Foto: Ist.

JAKARTA, TELISIK.ID - Jumlah testing (pemeriksaan) COVID-19 secara nasional hingga akhir November 2020 sudah mendekati target yang ditetapkan World Health Organization (WHO).

Kapasitas testing Indonesia per akhir November sudah mencapai 90,64 persen. Jika disesuaikan populasi Indonesia 267 juta jiwa, maka diperlukan pemeriksaan PCR COVID-19 kepada 267 ribu orang per minggu.

"Capaian ini tidak lepas dari peran provinsi-provinsi yang terus menggiatkan testing-nya," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (3/12/2020).

Dari data dalam satu bulan terakhir, terdapat 16 provinsi yang pernah mencapai target WHO. Bahkan dari 16 provinsi tersebut, ada 3 provinsi yang konsisten mencapai standar WHO dalam 5 minggu terakhir yaitu DKI Jakarta, Kalimantan Timur dan Papua.

Untuk provinsi lainnya yang dimaksud, ialah Riau, Papua Barat, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, DI Yogyakarta, Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Banten, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Sulawesi Barat.

Capaian 16 provinsi tersebut diharapkan dapat diikuti oleh provinsi-provinsi lainnya.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan tracing (pelacakan).

Baca juga: Jokowi Komitmen Penyetaraan Hak Penyandang Disabilitas

Jika salah satu kasus positif telah dideteksi, maka segeralah mendata kontak erat kasus tersebut dan lakukan testing lanjutan. Karena tracing yang berjalan dengan baik juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan jumlah testing.

Wiku lantas merujuk pada penelitian dari Abbot et Al (2020), dimana testing dan tracing yang efektif mampu mengendalikan situasi pandemi COVID-19 dalam kurun waktu 3 bulan.

Hal ini juga sesuai temuan Kretzscamer et Al (2020) bahwa mengoptimalkan cakupan testing dan tracing serta meminimalkan penundaan tracing dapat mencegah hampir 80 persen transmisi (penularan).

Pada prinsipnya, testing dan tracing adalah dua upaya yang tidak dapat dipisahkan, harus dilakukan secara linear dengan treatment (perawatan) lanjutan jika diperlukan.

"Oleh karena itu masifkan 3T ( testing, tracing dan treatment ) untuk dapat menekan angka kasus dan kematian serta meningkatkan kesembuhan nasional," pesan Wiku.

Tak lupa, Wiku menyampaikan terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat dan institusi yang telah kooperatif dalam mematuhi protokol kesehatan dari awal pandemi hingga saat ini secara konsisten. (C)

Reporter: Marwan Azis

Editor: Fitrah Nugraha