Tiga Kandidat Kuat Pengganti Airlangga Hartarto Pasca Mundur dari Ketua Umum Golkar

Ahmad Jaelani

Reporter

Minggu, 11 Agustus 2024  /  9:36 pm

Bahlil Lahadalia (kiri), Bambang Soesatyo (tengah) dan Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan). Foto: Kolase

JAKARTA, TELISIK.ID – Pasca mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketua Umum Partai Golkar sejak Sabtu (10/8/2024) malam, tiga nama kemudian muncul sebagai kandidat kuat pengganti. Mereka adalah Bahlil Lahadalia, Bambang Soesatyo, dan Agus Gumiwang Kartasasmita.

Pengunduran diri Airlangga dari posisi sangat strategis di partai berlambang pohon beringin itu mengguncang panggung politik nasional.

Keputusan tersebut diambil Airlangga dengan alasan demi menjaga keutuhan partai dan memastikan stabilitas transisi pemerintahan dari era Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto.

Pernyataan pengunduran diri Airlangga ia sampaikan melalui sebuah video berdurasi 3 menit 22 detik dan diterima telisik.id pada Minggu (11/8/2024). Melalui video dia menegaskan bahwa pengunduran dirinya resmi berlaku sejak Sabtu, 10 Agustus 2024.

“Maka dengan ucap bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu 2024,” kata Airlangga dalam video tersebut.

Keputusan ini memicu isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang sebelumnya direncanakan berlangsung pada Desember 2024, namun kini dimajukan ke akhir Agustus 2024.

Baca Juga: 4,7 Juta Data Pribadi ASN Bocor, Dijual Hacker di Dark Web Rp 150 Juta

Munaslub diharapkan dapat menetapkan ketua umum definitif yang akan memimpin Partai Golkar selama lima tahun ke depan.

Dikutip dari tribunnews.com, seiring dengan isu Munaslub Golkar, masing-masing kandidat memiliki latar belakang dan perjalanan karier yang menarik untuk disoroti, serta memiliki pengaruh yang cukup besar di kalangan elit politik nasional.

Bahlil Lahadalia

Bahlil Lahadalia menjadi salah satu nama yang santer disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti Airlangga Hartarto. Sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, Bahlil dikenal dekat dengan Presiden Jokowi.

Kedekatan ini dianggap sebagai salah satu faktor yang membuat namanya mencuat sebagai kandidat ketua umum Golkar. Bahlil, yang lahir di Kolaka, Sulawesi Tenggara, memiliki latar belakang yang penuh perjuangan. Sejak SMA, ia sudah bekerja sebagai sopir angkot untuk membiayai hidupnya.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura, Papua, di mana ia aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hingga menjabat sebagai Bendahara Umum Pengurus Besar HMI.

Setelah menyelesaikan studinya, Bahlil terjun ke dunia bisnis dan berhasil meraih kesuksesan. Ia kemudian terpilih sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2015-2019.

Meski pernah aktif sebagai kader Golkar, Bahlil memutuskan untuk mengundurkan diri pada tahun 2009 dan saat ini tidak berafiliasi dengan partai politik manapun.

Kendati demikian, kedekatannya dengan Jokowi dan rekam jejaknya di pemerintahan membuatnya menjadi salah satu calon kuat yang dianggap mampu membawa Golkar ke arah yang lebih baik.

Bambang Soesatyo

Nama Bambang Soesatyo atau yang akrab disapa Bamsoet, juga masuk dalam daftar kandidat kuat pengganti Airlangga Hartarto. Bamsoet dikenal sebagai mantan jurnalis dan pebisnis yang telah lama berkiprah di Partai Golkar.

Pria kelahiran 10 September 1962 ini adalah lulusan Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta, dan IM Newport Indonesia, Amerika Serikat.

Sebelum terjun ke dunia politik, Bamsoet pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Info Bisnis pada usia 29 tahun, sebuah pencapaian yang cukup membanggakan di usianya yang relatif muda.

Karier politik Bamsoet di Golkar dimulai sejak tahun 1980, ketika ia bergabung dengan Angkatan Muda Pembaharu Indonesia (AMPI), salah satu sayap organisasi Golkar. Kariernya semakin bersinar ketika terpilih menjadi anggota DPR pada 2009.

Ia menjadi salah satu anggota DPR yang vokal dalam mengusung hak angket Bank Century terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bamsoet juga pernah menjabat sebagai Bendahara Umum DPP Partai Golkar pada 2015 hingga 2016, serta Ketua DPR pada 2018-2019, menggantikan Setya Novanto yang terlibat kasus korupsi e-KTP.

Kini, Bamsoet menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2019-2024, sebuah posisi strategis yang membuatnya semakin diperhitungkan dalam bursa calon Ketua Umum Golkar.

Baca Juga: Momen Kirab Bendera Pusaka dan Naskah Proklamasi dari Monas Diterbangkan ke IKN

Agus Gumiwang Kartasasmita

Agus Gumiwang Kartasasmita merupakan kandidat lain yang juga dianggap memiliki peluang besar untuk menjadi Ketua Umum Golkar. Agus saat ini menjabat sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Ia adalah putra kedua dari Ginandjar Kartasasmita, seorang mantan menteri pada masa Orde Baru, yang memiliki pengaruh besar di dunia politik Indonesia.

Agus menyelesaikan pendidikan sarjananya di Pacific Western University, Amerika Serikat, sebelum melanjutkan pendidikan magister dan doktor di Universitas Pasundan, Bandung, serta Universitas Padjadjaran, Jawa Barat.

Karier politik Agus dimulai ketika ia menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mewakili Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) pada 1997 hingga 1999. Setelah itu, ia bergabung dengan gerakan milenial (GEMA) Partai Golkar pada periode 2004-2009.

Pada Pemilu 2009, Agus berhasil terpilih menjadi anggota DPR dari Partai Golkar, sebuah langkah awal yang memperkokoh posisinya di partai berlambang pohon beringin ini. Agus kemudian diangkat menjadi Menteri Sosial pada 24 Agustus 2018, menggantikan Idrus Marham yang terlibat kasus suap PLTU.

Pada 23 Oktober 2019, Presiden Jokowi melantiknya sebagai Menteri Perindustrian. Selain itu, Agus juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar, sebuah posisi yang semakin mempertegas kedudukannya sebagai salah satu kandidat kuat pengganti Airlangga. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS