Wanita Ini Bertahan Jualan Sate di Tengah Persaingan Kuliner di Kota Kendari
Reporter
Senin, 11 Agustus 2025 / 10:10 am
Dewi yang sedang menjaga lapaknya sambil membakar sate untuk dijual. Foto: Niken Ayu Anjani/Telisik.
KENDARI, TELISIK.ID - Di tengah padatnya persaingan usaha kuliner di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Dewi (41), seorang wanita penjual sate, tetap bertahan dengan usaha sederhana yang telah digelutinya selama tiga tahun terakhir.
Berbekal pengalaman dan ketekunan, Dewi kini menjajakan satenya di Jalan Dr Ratulangi, salah satu ruas jalan yang cukup ramai dilalui warga.
Dewi bukan tanpa alasan memilih berjualan sate di lokasi tersebut. Menurutnya, di sepanjang jalan itu belum ada penjual sate lain, sehingga ia melihat peluang usaha yang menjanjikan. Sebelum menetap di Jalan Dr Ratulangi, Dewi lebih dulu berjualan di kawasan Labibia.
"Waktu saya pertama lihat-lihat, belum ada yang jual sate di sini. Jadi saya coba buka lapak di sini, alhamdulillah laku terus," ujarnya saat ditemui, baru-baru ini.
Baca Juga: Termakan Omongan Tetangga, Pria dari Jawa Jual Keripik Goyang Lidah di Kendari
Baca Juga: Kisah Inspiratif Bendrong: 10 Tahun Menjelajah Jalanan, Berbekal Semangat dan Roti
Setiap hari, Dewi mulai membuka lapaknya sejak pukul 16.30 Wita dan tutup sekitar pukul 22.00 Wita. Ia menjajakan sate ayam dengan bumbu khas racikannya sendiri. Satu porsi sate berisi potongan daging ayam, lontong, dan sambal kacang dijual dengan harga Rp 10.000, harga yang dinilai sangat terjangkau oleh pelanggannya.
"Satenya enak, dagingnya empuk dan bumbunya pas. Dengan harga segitu sudah kenyang," kata seorang pelanggan.
Kisah Dewi menjadi bukti bahwa peluang usaha bisa datang dari kepekaan melihat kebutuhan sekitar, dan dengan kerja keras, usaha kecil pun bisa bertahan dan berkembang. (B)
Foto: Niken Ayu Anjani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS