Waspada, Ini 9 Penyakit Kelamin Pria Beserta Gejalanya
Reporter
Minggu, 25 Desember 2022 / 7:41 pm
KENDARI, TELISIk.ID - Salah satu penyakit yang bisa menyerang pria adalah penyakit kelamin. Penyakit satu ini cukup sensitif, sebab tidak hanya membuat orang yang mengalaminya kesulitan dalam beraktiviatas, tapi juga saat melakukan hubungan badan dengan sang istri.
Pada dasarnya, dikutip dari merdeka.com, memang sulit untuk mendiagnosis penyakit kelamin pria secara langsung. Gejala umum yang biasanya timbul adalah adanya benjolan ataupun ruam pada alat kelamin, gatal di area penis atau testis, dan juga nyeri saat kencing.
Penyakit kelamin pria bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Tidak hanya disebabkan oleh kuman, penyebab penyakit kelamin akan bisa datang dari mana saja, di antaranya karena infeksi virus, infeksi bakteri, serangga, kutu, dan juga penyakit menular seksual (PMS).
Baca Juga: 7 Tanda Peringatan Paru-Paru Basah Segera Butuh Bantuan Medis
Melansir alodokter.com, berikut beberapa penyakit kelamin pria yang dapat terjadi beserta gejalanya:
1. Trikomoniasis
Trikomoniasis terjadi akibat infeksi parasit Trichomonas vaginalis. Penyakit kelamin pria ini biasanya tidak menimbulkan gejala. Kalaupun ada, gejalanya mirip dengan gejala uretritis.
2. Herpes kelamin
Virus herpes simpleks yang menjadi penyebab herpes kelamin menular melalui kontak langsung dengan penderita herpes saat melakukan hubungan seks maupun berciuman.
Penyakit kelamin pria yang satu ini ditandai dengan munculnya lepuh pada penis, serta gejala menyerupai flu, seperti demam, kurang enak badan, dan kehilangan nafsu makan.
3. Gonore
Gonore adalah penyakit kelamin pria yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini ditandai dengan keluarnya cairan berwarna hijau, kuning, atau putih dari penis, nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, pembengkakan pada kulup penis, dan nyeri pada testis.
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 2 minggu setelah infeksi terjadi. Namun, gejala gonore juga bisa muncul beberapa bulan setelah infeksi.
4. Orchitis
Penyakit kelamin pria ini disebabkan oleh infeksi bakteri. Penderita infeksi saluran kencing, klamidia, gonore, sifilis, dan epididimis akan lebih rentan mengalami orchitis.
Orchitis ditandai dengan pembengkakan pada salah satu atau kedua testis yang disertai dengan nyeri. Penderita penyakit kelamin pria ini juga dapat mengalami pegal-pegal, kelelahan, mual, sakit kepala, jantung berdebar, demam, dan menggigil.
5. Klamidia
Penyakit kelamin pria yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis ini sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, beberapa penderita dapat menunjukkan gejala klamidia beberapa minggu setelah terinfeksi.
Gejala yang muncul umumnya mirip dengan gejala uretritis, seperti nyeri saat buang air kecil, rasa gatal dan terbakar pada uretra, serta keluarnya cairan bening, putih, atau keruh yang tidak biasa dari penis.
6. Kutil kelamin
Sesuai dengan namanya, kutil kelamin ditandai dengan adanya kutil pada alat kelamin. Penyakit kelamin pria ini disebabkan oleh infeksi human papillomavirus atau HPV yang menular melalui kontak langsung dengan penderita kutil kelamin, baik saat melakukan hubungan seks maupun berbagi sex toys.
7. Herpes kelamin
Virus herpes simpleks yang menjadi penyebab herpes kelamin menular melalui kontak langsung dengan penderita herpes saat melakukan hubungan seks maupun berciuman.
Penyakit kelamin pria yang satu ini ditandai dengan munculnya lepuh pada penis, serta gejala menyerupai flu, seperti demam, kurang enak badan, dan kehilangan nafsu makan.
8. Epididimitis
Epididimitis adalah penyakit kelamin pria yang menyerang epididimis, yaitu tabung melingkar di belakang testis yang menyimpan dan membawa sperma. Penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri dan umumnya dialami oleh pria berusia 14-35 tahun.
Penderita epididimitis akan mengalami pembengkakan, kemerahan, dan nyeri yang sangat hebat pada buah zakarnya, bahkan dapat menjalar sampai ke selangkangan. Penyakit kelamin pria ini juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri saat buang air kecil, demam, dan menggigil.
9. Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin pria yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit kelamin pria ini diawali dengan adanya luka yang tidak terasa sakit di alat kelamin maupun mulut, dan menular melalui kontak dengan luka tersebut.
Gejala sifilis berbeda-beda sesuai dengan tahapan keparahan penyakit ini, yaitu:
1. Sifilis primer, terdapat luka kecil (chancre) yang tidak terasa sakit di tempat awal terjadinya infeksi.
2. Sifilis sekunder, muncul ruam di seluruh tubuh, yang bisa diikuti dengan rambut rontok, pegal-pegal, demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
3. Sifilis laten, terjadi jika sifilis tidak diobati dan tidak disertai gejala, tetapi bakteri sifilis tetap berada dalam tubuh.
4. Sifilis tersier, terjadi jika sifilis laten tidak ditangani dan merupakan komplikasi dari infeksi sifilis yang menyebabkan gangguan pada mata, tulang, persendian, hati, saraf, jantung, pembuluh darah, dan otak.
5. Neurosifilis, mengganggu fungsi otak dan sistem saraf, termasuk mata.
Untuk menghindari penyakit kelamin pria ini, ada beberapa cara yang daapt dilakukan, antara lain:
1. Jaga kebersihan alat kelamin dan area sekitarnya.
2. Setia pada 1 pasangan seksual.
3. Pastikan Anda dan pasangan Anda bebas dari penyakit kelamin.
4. Selalu gunakan kondom saat berhubungan seksual.
5. Lakukan pemeriksaan kesehatan organ reproduksi secara berkala.
6. Lakukan vaksinasi HPV dan hepatitis.
7. Hindari penyalahgunaan narkobadan konsumsi alkohol.
8. Hindari berbagi penggunaan sex toys.
Baca Juga: 7 Dampak Buruk Bagi Kesehatan Akibat Sering Begadang
Jika Anda mengalami beberapa gejala penyakit kelamin pria, hentikan aktivitas seksual untuk sementara waktu guna mencegah penularan pada pasangan. Lalu, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Pasalnya, penyakit kelamin pria yang tidak segera diatasi berisiko menyebabkan komplikasi, termasuk gangguan pada sistem saraf, otak, maupun organ lain, serta kemandulan.
Nah, itulah beberapa penyakit kelamin yang perlu diwaspadai, serta cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut. Semoga bermanfaat. (C)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS